MOMENTUM, Pringsewu--Para petani di Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu berharap pemerintah daerah dapat merevalitasi Bendungan Widoro payung di pekon setempat.
Saat ini kondisi bendungan seluas kurang lebih satu hektar itu sangat memprihatinkan. Hampir seluruh areal bendungan ditutupi tanaman gulma: eceng gondok dan rumput liar. Akibatnya, selain terjadi pendangkalan, air dibendungan tersebut juga sulit dialirkan ke lahan pertanian warga.
"Dulu selain berfungsi mengairi lahan pertanian warga, Bendungan Widoro Payung pernah ramai sebagai tujuan wisata lokal, empat pemancingan umum. Sekeliling bendungan juga bersih dan rapi, airnyapun juga bisa untuk mandi-mandian, dengan kedalaman air satu hingga lima meter," tutur Widiyanto aparatur Pekon Podomoro, Senin (29-4-2024).
"Sekarang kondisi bendungan, ya seperti ini memprihatinkan. Tidak terawat, airnya kotor juga dangkal. Ditambah banyaknya tumbuhan eceng gondok dan rumput liar. Kalau musim kemarau sebentar saja, air sudah kering kerontang hanya hamparan rumput liar tidak bisa untuk mandi dan mancing lagi," ungkapnya.
Kepala Pekon Podomoro H Supriyo membenarkan kondisi bendungan yang dibangun tahun 1974 dan pernah direhab pada 1989 itu.
Dia mengaku, rutin mengusulkan revitalisasi bendungan tersebut melalui musrenbang. "Selalu kita usulkan revitalisasi, lewat musrenbang tingkat pekon, kecamatan. bahkan musrenbang tingkat kabupaten. Tapi hingga kini belum ada realisasinya," kata Supriyo.
Menurut dia, kondisi bendungan yang tak terawat itu sudah berlangsung sepuluh tahun.
"Kami bersama masyarakat pernah bergotong-royong membersihkannya dengan alat seadanya, tetapi rumputnya tetap tumbuh subur dan sendimen lumpurnya masih tebal," ungkapnya.
Dia menyebut, jika kondisi air bendungan itu sempurna, maka dapat mengairi lahan persawahan lebih kurang 195 hektare. "Kalau pengairan dari bendungan ini baik, petai dalam setahun minimal bisa dua kali tanam padi," terangnya.
Pekon Podomoro mempunyai luas 253 hektare dengan jumlah penduduk 1.400 kepala keluarga atau 4.343 jiwa, tersebar di tiga dusun, mayoritas sebagai petani sawah dan perkebunan.
Selain revitalisasi bendungan, warga Pekon Podomoro juga berharap pelebaran badan jembatan Way (sungai) Semah yang penghubung antar dusun di pekon setempat.
"Jembatan Way Semah itu sudah tidak layak. Sempit, hanya bisa dilalui mobil dari satu arah. Padahal jembatan itu sangat vital menghubungkan Pekon Podomoro Kecamatan Pringsewu dengan Kecamatan Sukoharjo dan Kabupaten Lampung Tengah," jelasnya.
Selain itu, warga Podomoro sering kali mengusulkan pembangunan jalan tembus menuju komplek perkantoran Pemkab Pringsewu.
"Badan jalan sudah ada, sepanjang satu kilometer dan lebar lima meter. Tinggal pengerasan jalan saja. Harapamn, pengerasan badan jalan tembus ke kantor pemkab itu segera bisa ditindaklanjuti," ungkapnya. (**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com