MOMENTUM, Bandarlampung -- Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Grup Kesehatan menggelar halalbihalal di Aula Klinik Regina Putri Husada, Wayhalim, Bandarlampung, Sabtu 27 April 2024.
Ketua PWRI Grup Kesehatan, Wayan Sukaya bersyukur dan berterima kasih atas semangat gotong-royong anggota grup, sehingga dapat menggelar halalbihalal sekaligus rapat triwulan.
Pada kesempatan itu, Budiono Bakti Masyarakat dari Majelis Bahagia, menyampaikan tausiyah tentang dahsyatnya silaturahmi.
Kepada para jamaah pensiunan praktisi kesehatan, yang Budiono menekankan betapa pentingnya silaturahmi. Forum silaturahmi perlu dijaga karena berpotensi menumbuhsuburkan hormon bahagia.
Merujuk hasil survei yang dilakukan terhadap orang-orang sehat berusia di atas 80 tahun, kata dia, faktor utama penentunya adalah bahagia. Faktor ini jauh di atas faktor makanan bergizi, bahkan masih lebih tinggi dibandingkan olahraga.
Budiono juga menyebut silaturahim merupakan satu dari 13 pintu rizki. 12 Pintu rizki diantaranya bersifat pasti hasilnya, termasuk silaturahmi. Sedangan satu pintu rizki yang tidak pasti hasilnya adalah kerja.
Selanjutnya dia menjelaskan, ke-13 pintu rizki tersebut dikenal dengan rumus 4S 4T 3D 1M 1K. Yaitu, salat, salawat, silaturahmi, sedekah, membaca quran, taklim, tawakal, takwa, doa, zikir, dakwah, menikah dan terakhir, kerja.
"Setan yang merupakan musuh abadi manusia mengetahui rumusan ini. Namun setan justru mengaburkan mata manusia. Sehingga dalam pandangannya menganggap kerja seolah-olah satu-satunya pintu rizki yang bersifat pasti hasilnya. Dan mengaburkan 12 pintu rizki lainnya yang bersifat pasti hasilnya. "Pasti disini karena ke-12 pintu rizki itu ada dalilnya bersumber Quran maupun Hadis," ujarnya.
Kendati demikian, Budiono menyatatakan, bukan bermaksud menafikkan pentingnya kerja. Karena kerja juga benar merupakan salah satu pintu rizki. Hanya bersifat tidak pasti hasilnya.
Contohnya, kerja berdagang yang bisa juga merugi ataupun bangkrut. Kerja bertani yang bisa juga mengalami gagal panen. Contoh lain adalah orang sakit yang sedang opname di rumah sakit, dia tetap mendapat rizki meski tidak bekerja. Para pembesuk datang membawa rizki makanan dan bahkan uang santunan.
"Maksud saya, tetap secara kodrati kita ikhtiar bekerja. Namun jangan sampai kita mengabaikan 12 pintu rizki yang bersifat pasti hasilnya dan justru mengejar mati-matian satu pintu rizki yang bersifat tidak pasti hasilnya," terang perintis Pondok Pesantren Yatim Piatu Tahfidz Qur'an-Enterpreniur Taqwa di Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com