MOMENTUM, Mesuji -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjadikan empat desa di Kabuapten Mesuji sebagai percontohan desa inklusif.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan, dan Usaha Ekonomi Desa, Dinas PMD Kabupaten Mesuji Feri Antomi menjelaskan, desa inklusif merupakan upaya menyeluruh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat desa. Untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa yang demokratis dan berkeadilan tanpa ada satupun bagian dari masyarakat desa yang tertinggal.
"Melalui pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat desa melalui percontohan desa inklusif kemudian desa-desa lainnya (desa non-lokasi percontohan) dapat belajar kepada desa-desa percontohan.
Desa yang berhasil melakukan pengembangan selama dua tahun akan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa PDTT. "Tentu, bukan hanya mengejar reward. Namun, bagaimana desa bisa mengembangkan potensinya untuk menghasilkan PAD- Desa dan BUMDES agar berkembang pesat," terang Feri Antomi.
Terkait dengan program desa inklusif, kata dia, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDTT, Teguh Hadi Sulistiono, mengunjungi Desa Gedungboga, Kecamatan Wayserdang, Kamis 6 Juni 2024.
Dalam kunjungan itu, Tim Kementerian Desa memberikan pembekalan program yang sedang dikembangkan yaitu peternakan kambing dan pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing.
Disebutkan, keempat desa yang menjadi percontohan program Desa Inklusif di Kabupaten Mesuji, yaitu: Desa Panggungjaya, Kecamatan Rawajitu Utara melakukan pengembangan bidang perikanan.
Kemudian, Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji pengembangkan sekam padi menambah unsur hara, pakan ternak, bahan bangunan, serta bahan bakar alternatif.
Sementara, Desa Sidomulyo, Kecamatan Mesuji pengembangan sulam tapis ulat.
Terakhir, Desa Gedungboga, Kecamatan Wayserdang mengembangkan peternakan kambing dan pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com