MOMENTUM, Pringsewu--Sedikitnya 670 pohon bonsai dari berbagai jenis dan kelas mengikuti Pameran dan Kontes Nasional (Pamnas) bertajuk Jejama 2024 Kabupaten Pringsewu.

Agenda yang ditaja Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Pringsewu itu berlangsung di pelataran Pendopo Pringsewu mulai 24 Juni hingga 1 Juli 2024.

Ketua PPBI Kabupaten Pringsewu Mei Yuanto mengatakan, Pamnas Bonsai Jejama yang pertama kali digelar di Kabupaten Pringsewu itu tidak hanya diikuti peserta dari Provinsi Lampung. "Pesertanya bukan hanya dari Lampung, tapi juga ada yang dari Sumetera Selatan, Jakarta dan Banten," kata Mei, Minggu (30-6-2024).

Kontes tersebut dibagi tiga kelas: Madya 33 bonsai, Pratama 163 dan kelas Prospek 474 bonsai.

Untuk jenis pohon bonsai ditampilkan sangat beragam, antara lain: Lohansung, Sancang, Beringin, Anting putri, Asem jawa, serut, Cemara udang, Santigi dan Kawista. 

"Pameran dan Kontes Bonsai ini kita gelar  sebagai wahana silaturahmi,ekspresi dan kreatifitas anggota komunitas pecinta bonsai. Sekaligus mendorong kepeduluan masyarakat Pringsewu  terhadap pelestarian alam," terangnya.

Dia berharap, masyarakat khususnya Kabupaten Pringsewu ikut andil dalam melestarikan lingkungan, sekaligus kreatif dalam karya seni bonsai.

“Jika pohon-pohon itu dirawat dengan baik dan penuh kesabaran, tentunya akan menjadi karya seni yang bernilai ekonomi tinggi," jelasnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hipni mewakili Pj Bupati Pringsewu saat membuka Pamnas menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat, khsusnya PPBI yang telah aktif mendukung dan menjadi mitra dalam memberdayakan dan mengembangkan sektor perekonomian melalu seni bonsai.

"PPBI sejak tahun 2005 berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni bonsai di Indonesia, termasuk Kabupaten Pringsewu," katanya. 

Hipni juga mengajak masyarakat Kabupaten Pringsewu untuk meramaikan event tersebut. "Saya berharap Pameran dan Kontes Bonsai Nasional ini dapat menjadi wahana bagi komunitas pecinta bonsai untuk berekspresi sekaligus mendorong kecintaan masyarakat terhadap alam dan lingkungan," harapnya. (**)