MOMENTUM, Bandar Lampung--Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Prof Dr H Yusuf Baihaqi Lc MA., mendapat kehormatan menjadi penguji luar atau external examiner dalam ujian terbuka program Doktoral yang diselenggarakan Universiti Malaya, Malaysia.
Universiti Malaya yang terletak di kota Kuala Lumpur Malaysia merupakan universitas dengan peringkat 60 terbaik berdasarkan QS World University Rankings 2024.
Ujian terbuka tersebut dilaksanakan pada Jumat, 5 Juli 2024, untuk mahasiswi asal Aljazair bernama Zaynab Talha. Disertasinya yang berjudul Al Hidayat Al Qur’aniyyah Fi Surah Al A`raf Minal Ayat 88 Ilal Ayat 170 Wa’atsaruha Ala Waqi Al Ummah (Ulama’ Qatar Namudzazan).
Disertasi tersebut ditulis dengan bahasa Arab yang membahas tentang petunjuk Al-Qur'an dalam surah Al A'raf dari ayat 88 hingga 170 dan pengaruhnya pada kondisi umat Islam saat ini, dengan mengambil contoh sejumlah Ulama yang berdomisili di negara Qatar.
Menjadi salah satu dari tujuh penguji disertasi tersebut, Prof Yusuf yang merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Tafsir memberikan sejumlah catatan dan masukan penting.
Diantaranya pentingnya menghadirkan aspek balaghah Al-Qur’an dalam pemaparan sebuah kisah, seperti; penggunaan kata yang beragam dalam redaksi Al-Qur’an.
Pentingnya aspek balaghah Al-Qur'an dalam penceritaan. “Contohnya, Al-Qur'an menggunakan kata yang berbeda untuk menggambarkan tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular. Kata "Tsu`ban" (Al-A'raf: 107) menunjukkan panjangnya ular, "Hayyah" (Taha: 20) menunjukkan besarnya, dan "Jann" (An-Naml: 10) menunjukkan kelincahannya”, ujarnya.
Lebih lanjut Prof Yusuf menambahkan bahwa perbedaan kata-kata tersebut bukan inkonsistensi, melainkan menunjukkan kedalaman makna Al-Qur'an.
Dalam catatannya, Prof Yusuf juga menyarankan Promovenda untuk menambahkan kandungan sains dalam pemaparan sebuah kisah. “Saya ingin Anda memasukkan kisah antara Nabi Musa dan penguasa negeri Mesir yang diabadikan dalam puluhan ayat di surah Al-A`raf”, pintanya
Prof Yusuf mengulas lebih dalam lagi dengan menyebutkan bahwa para Arkeolog membuktikan kebenaran dan ketelitian pemilihan kata dalam Al-Qur’an. “Al-Qur'an memilih kata Fir'aun untuk penguasa Mesir di zaman Nabi Musa, sesuai dengan bukti arkeologi. Sedangkan untuk penguasa Mesir di zaman Nabi Yusuf, Al-Qur'an membahasakannya kata Al-Malik bukan Fir'aun”, demikkan tambahnya.
Keikutsertaan Prof Yusuf sebagai penguji luar di Universiti Malaya menunjukkan pengakuan internasional terhadap kualitas akademisi UIN Raden Intan. Hal ini juga menjadi bukti komitmen UIN Raden Intan untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan penelitiannya.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com