MOMENTUM, Bandarlampung--Kontingen Provinsi Lampung yang berkekuatan 365 atlet, 182 official: pelatih dan manager, siap mengemban misi besar menggapai target sepuluh besar PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI di Aceh dan Sumatera Utara, September 2024.
Laskar Saburai (Sai Bumi Rua Jurai)—julukan Kontingen Lampung, akan berlaga di 52 cabang dan 55 disiplin olahraga untuk mencapai target sepuluh besar tersebut.
Kabid Pembinaan dan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung Candra Kurniawan menyebut, perolehan medali Laskar Saburai akan lebih banyak terkonsentrasi di Aceh.
"Hasil pemetaan, cabor-cabor andalan kita untuk meraih medali, justru lebih banyak dipertandingkan di Aceh," kata Candra pada rapat konsolidasi Bidang Humas KONI Lampung dengan para wartawan peliput PON XXI.
Rapat yang dipimpin Kabid Humas KONI Lampung Supriyadi Alfian itu berlangsung di Grand Praba Hotel, Bandarlampung, Jumat (16-8-2024).
Beberapa cabor andalan Lampung untuk mendulang medali PON di Aceh, antara lain: menebak, angkat besi, angkat berat, kurash, sepatu roda. Muaythai, panahan, aeromodelling, baseball dan Softball.
"Jadi hasil pemetaan kita, konsentrasi perolehan medali akan lebih banyak di Aceh. Contohnya dari cabor menembak, angkat besi, muaythai dan kurash, yang mudah-mudahan bisa dapat lebih dari satu medali (emas). Beberapa cabor lain juga punya potensi untuk mendapat medali," terangnya.
Cabor senam artistik yang dipertandingkan di Sumatera Utara, diprediksi akan menyumbang medali pertama untuk kontingen Lampung.
"Senam artistik memang jadi andalan kita untuk dapat medali emas. Berdasarkan jadwal, senam artistik akan bertanding lebih awal di Medan, Sumatera Utara. Sepertinya emas pertama kita akan datang dari cabor ini," terangnya.
Dia juga menyebut, secara administrasi, Aceh lebih siap dibanding Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah PON kali ini.
"Hasil registrasi delegasi, dan prosedur pendaftaran, alhamdulillah kita pastikan seluruh atlet Lampung sudah terdaftar untuk bertanding di PON," tegasnya.
"Terkait kesiapan tuan tuan rumah. Untuk venue pertandingan secara umum, di Sumatera Utara dan Aceh, sudah siap. Namun, secara administrasi, Aceh lebih siap," ungkapnya.
Kabid Humas KONI Lampung Supriyadi Alfian berharap, para wartawan peliput PON tidak hanya semata menjalankan tugas peliputan.
"Dalam konteks ini, teman-teman wartawan juga punya tanggung jawab moril mendukung, upaya Kontingen Lampung mewujudkan target sepuluh besar PON," kata Supriyadi. Karena itu, dia meminta, para wartawan juga mampu menjalankan peran advokasi atau pembelaan, terhadap Kontingen Lampung, sesuai tugas dan fungsi pers.
"Akurasi data teman-teman dalam pemberitaan, bisa menjadi bukti pendukung, jika terjadi kekeliruan terhadap hasil pertandingan yang merugikan Kontingen Lampung," terangnya. (**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com