Seperti Kentut

Tanggal 25 Nov 2024 - Laporan - 34 Views
Agung DW, Wartawan Harian Momentu

MOMENTUM-- Anda tahu kentut? Ya, suara tanpa bentuk itu merupakan proses pelepasan gas dari saluran pencernaan.

Hal itu normal dan alami bagi setiap manusia. Dalam istilah medisnya disebut flatus. Kondisi itu merupakan indikator bahwa sistem pencernaan berfungsi baik.

Sehingga, wajar ketika ada yang baru selesai dioperasi, pasien harus kentut terlebih dahulu.

Meski kentut pertanda sehat, tetapi banyak yang benci dengan aromanya. Karena sangat mengganggu indera penciuman.

Apalagi jika di ruangan tertutup dan ramai orang. Cuma ada baunya, tapi tak ketahuan sumbernya.

Kondisi itu hampir sama dengan praktik politik uang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tindakannya ada dan nyata, tetapi sulit untuk dibuktikan.

Seoalah menjadi tradisi. Momen pilkada selalu berkaitan dengan politik uang. Masyarakat cenderung menanti “serangan fajar” dari pihak- pihak yang terlibat dalam pencalonan.

Entah itu pilkada mau pun pemilihan legislatif (Pileg). Sebab, masyarakat terkesan tidak mau kalah dengan partai politik (parpol).

Sudah menjadi rahasia umum, ketika calonkada mengeluarkan mahar yang tidak sedikit nominalnya untuk mendapatkan perahu dari parpol.

Sehingga timbul sikap skeptis di tengah masyarakat. Jika parpol saja dapat uang, kenapa kami tidak? Toh, ketika calon tersebut terpilih, masyarakat tidak mendapat keuntungan apa pun.

Lebih baik mengambil keuntungan diawal, dengan menerima serangan fajar. Parpol dapat sesuatu, masyarakat pun demikian. Sama- sama mendapat keuntungan.

Tentu, tidak semua masyarakat bersikap seperti itu. Masih banyak yang berpegang teguh dengan ideologinya. Berprinsip suara tidak bisa dibeli. Tapi mungkin hanya segelintir yang berpikir demikian.

Percaya atau tidak, itu adalah fakta yang terjadi di tengah masyarakat saat ini. Lantas, apakah politik uang tak bisa diberantas? 

Tentu bisa. Asalkan ada keseriusan dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, penyelenggara, partai politik, aparat penegak hukum sampai masyarakat.

Tapi kalau hanya salah satu atau segelintir pihak saja, jangan harap politik uang bisa dihapuskan. Bahkan, hingga ke anak cucu kita, tradisi itu akan tetap ada. Tabik. (*)

Editor: Agung Darma Wijaya


Comment

Berita Terkait


Seperti Kentut ...

MOMENTUM-- Anda tahu kentut? Ya, suara tanpa bentuk itu merupakan ...


Yus Bariah, Tidak Bersalah ...

MOMENTUM -- Di pengadilan, ada sebutan hakim nonpalu. Yaitu, peng ...


Ingat, Pers Bukan Alat! ...

MOMENTUM--Belakangan, Lampung sedang dihebohkan dengan dugaan kor ...


Pilkada Koko ...

MOMENTUM -- Pada tahun ini, seluruh daerah di Indonesia akan memi ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com