MOMENTUM, Tanggamus--Anggota Komisi I DPRD Lampung, A.M. Syafii mengunjungi 12 lokasi saat melakukan reses ke Kabupaten Tanggamus. Reses berlangsung sejak 21 hingga 28 Februari 2025.
Sejumlah kecamatan yang dikunjungi Syafii dalam reses adalah Sumberejo, Gunungalip, Gisting dan Semaka, Bandar Negeri Semuong (BNS) dan Ulubelu.
Dalam reses tersebut, politisi PDIP itu mendapat banyak keluhan dan masukan dari masyarakat. Seperti soal kerusakan infrastruktur jalan, kelangkaan pupuk subsidi dan juga gas elpiji 3 kilogram.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur jalan ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Khususnya jalan lintas barat (Jalinbar) yang kita ketahui ada banyak lubang bahkan sampai menyebabkan kejadian tiga orang meninggal dunia akibat dipicu jalan rusak," ujarnya.
Kerusakan infrastruktur jalan, merupakan hal yang sangat krusial. Dia juga menyadari adanya efesiensi anggaran baik tingkat pusat maupun daerah.
"Situasi sekarang memberi pemahamaan pada masyarakat karena dampak efensiensi. Mudah-mudahan tidak terlalu berdampak. Kalaupun memang ada efesiensi anggaran mari kita ajak masyarakat gotong-royong agar tidak ada genangan air di jalan, selanjutnya jalan desa bila perlu dipasang portal agar kendaraan over kapasitas tidak bisa masuk," katanya.
Syafi'i juga menyoroti mengenai kerusakan jalan nasional, yaitu Jalinbar Tanggamus, yang kondisinya banyak berlubang.
"Pihak terkait dalam hal ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung agar melakukan perbaikan, karena mendekati puasa kemudian lebaran mobilitas kendaraan meningkat, sangat berbahaya dengan banyak spot berlubang. Apalagi sudah memakan korban jiwa. Dan kalaupun ada perbaikan tambal sulam, kualitasnya harus bagus sehingga tidak mudah rusak lagi," kata dia.
Kemudian terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kg, Syafi'i meminta pemerintah untuk mengatasinya apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan.
"Untuk tingkat warung harganya Rp25 ribu-28 ribu, itu juga paling di warung stoknya sedikit cuma 5-8 tabung perpekan. Kebutuhan masyarakat kan meningkat selama Ramadan, jadi pemerintah harus mencari solusinya," kata mantan Wabup Tanggamus itu.
Lalu terkait kelangkaan pupuk subsidi bagi para petani, dia juga meminta pemerintah untuk mengatasi dan mengatensi agar pupuk cukup sesuai kebutuhan petani.
"Terkait usulan program yang disampaikan oleh masyarakat, nantinya akan diteruskan ke pemerintah sesuai jenjang dan kewenangan melalui e-pokir," katanya. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com