Harianmomentum--Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar turut menjenguk penyidik senior KPK
Novel Baswedan yang diserang orang tak dikenal.
Haris menyebut bahwa kondisi Novel saat ini sudah
membaik dan bisa diajak berbincang-bincang. Meski kedua bola matanya belum bisa
dibuka akibat terkena air keras.
Lebih lanjut, ia menilai aksi penyerangan yang
dilakukan usai salat subuh itu dilakukan oleh penjahat profesional.
"Kayaknya yang nyerang profesional.
(Soalnya) bukan serangan-serangan mendadak," kata Haris di RS Mitra
Keluarga, Kelapa Gading, dikutip RMOL.CO Selasa (11/4).
Dugaan Haris cukup beralasan mengingat Novel
belakangan memang kerap mendapat banyak fitnah, intimidasi dan serangan dengan
berbagai cara. Insiden pagi ini merupakan serangan yang paling buruk terjadi
kepadanya.
Sementara jika dilihat dari sisi waktu, serangan
diduga dilakukan dengan penuh kesiapan. Pasalnya, pelaku telah mengamati
perilaku Novel yang kerap salat subuh di masjid dan mempersiapkan serangan tak
lama setelah Novel keluar masjid.
"Ini salah satu model serangan bagi pekerja
demokrasi, penggiat anti korupsi. Novel sendiri mengalami musibah
berulang-ulang," lanjutnya.
Ia menyerukan agar negara tidak tinggal diam dan
segera mengusut tuntas penjahat-penjahat yang ingin mencelakakan penggiat
demokrasi dan anti korupsi seperti Novel Baswedan.
Apalagi, bukti untuk mengungkap kasus ini cukup
terang. Negara, jika membiarkan kejahatan seperti ini berarti sengaja
membiarkan koruptor dan penjahat berkeliaran bebas.
"Orang kayak Novel ini mesti kita jaga,
kita doain. Mudah-mudahan kesehatannya bisa pulih," tandas Haris. (Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com