BEI Lampung Kenalkan Desa Nabung Saham

Tanggal 13 Feb 2018 - Laporan - 821 Views
Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Lampung Hendy. Foto: Ica

Harianmomentum.com - Maraknya penipuan berkedok koperasi atau investasi bodong di desa-desa membuat sejumlah pihak prihatin. Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung mengenalkan Desa Nabung Saham sebagai sarana investasi yang aman bagi warga desa.


Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Lampung Hendy Prayogi mengatakan, program Desa Nabung Saham akan dicanangkan pada semester I tahun 2018. 


"Untuk memberikan awareness bahwa masyarakat desa paling banyak ditipu investasi bodong, hampir semua korban di desa. Kami ingin memperkenalkan investasi yang legal lebih mudah," katanya kepada Harianmoemntum.com, Selasa (13/2).


Sebulan sekali pembinaan. Dia optimistis, ke depan banyak warga desa yang muncul berinvestasi saham. Hal ini didasarkan pada pengalaman banyaknya warga yang tertipu investasi bodong. Penipuan ini menyebar antara lain di Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, dan Pringsewu.


"Masyarakat antusias. Hampir seluruh masyatakat yang ikut edukasi langsung membuka rekening saham. Mereka sadari banyak investasi bodong. Di Indonesia, Lampung adalah tempat keempat setelah Balikpanan, Lombok dan Aceh," kata Hendy.


Data BEI mencatat bahwa total investor pada 2017 sebanyak 5537 investor, meningkat dari 2016 yang tercapat 4417 investor. Investasi meningkat 120 persen. Di Lampung dengan target sebanyak 1.200 investor, realisasi penambahan adalah 1.400 investor. 


"Pasar modal di 2017 khususnya perwakilan Lampung sangat menggembirakan. Pencapaian 2017 luar biasa. Targetnya tahun ini sekitar 1.900 investor (penambahan)," ujarnya.


Menurutnya, berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi terus dilakukan. Dengan menggenjot kegiatan sosialisasi sampai 150 hingga 200 kegiatan per tahun yang sebelumnya 150 kegiatan.


"Penambahan galeri investasi direncanakan akan ada dua tempat lagi. Yakni rencananya di Universitas Saburai dan IAIN Metro. Yang sudah ada galeri dua konvensional di UM Metro dan Unila dua syariah di UIN dan Darmajaya," imbuhnya.


Hendy menambahkan, pertumbuhannya lebih khas di galeri investasi syariah. Belum sampai satu tahun pertumbuhan investor dan transaksinya sudah menggembirakan. Mahasiswa lebih cenderung investasi di syariah daripada konvensional.


"Di UIN sudah 100 investor. Konvensional membutuhkan waktu satu tahun untuk dapat 100 investor. Syariah kurang dari setahun. Jangka waktunya lebih cepat," tandasnya. (ica).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


PT SBA Bantu Air Bersih untuk Warga Terdampak ...

MOMENTUM, Aceh – PT Solusi Bangun Andalas (SBA) mendistribusika ...


Foila Segera Tawarkan Proyek Investasi Terbar ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Forum Investasi Lampung (FOILA) perkuat ...


SBA Perkenalkan Praktik Tambang Berkelanjutan ...

MOMENTUM, Aceh -- PT Solusi Bangun Andalas (SBA) berkolaborasi de ...


PTPN I Regional 7 Lepas 57 Jemaah Calon Haji ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Sebanyak 57 jemaah calon haji keluarga ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com