Harianmomentum.com--Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Dedi Afrizal, menyesalkan insiden yang mengakibatkan pecahnya kaca jendela depan di lantai dua Kantor DPRD Provinsi Lampung.

Insiden tersebut terjadi saat unjuk rasa menolak Undang-undang (UU) MPR, DPR, DPRD, DPD (MD3) yang dilakukan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan di depan Kantor anggota DPRD Provinsi Lampung, Selasa (6/3/18), pukul 11.00 WIB.

"Sangat disesalkan insiden yang sempat terjadi tadi, karena hal itu mengganggu citra institusi," ujar Dedi Afrizal saat menerima perwakilan masa aksi di ruang rapat kerjanya.

Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku, bila memang ditemukan unsur kesengajaan atas kejadian itu.

"Kita sudah koordinasi dengan kepolisian. Karena perusakan itu tidak dibenarkan. Ini juga, agar dikemudian hari tidak terjadi lagi hal serupa. Maka kita minta kepolisian bertindak," terangnya.

Sementara, Kapolsek Telukbetung Selatan (TBS), Kompol Listiyono Dwi Nugroho belum dapat berkomentar banyak terkait insiden tersebut. Kapolsek hanya menjelaskan, pecahnya kaca lantaran masa hendak menerobos paksa untuk masuk ke gedung dewan.

"Jadi, tadi itu masa berdesak desakan, saling dorong-dorongan. Mereka minta penandatanganan petisi atas perubahan UU MD3 untuk dibawa ke Jakarta. Tapi dewannya malah masuk," ungkapnya saat diwawancarai di kerumunan masa. (acw)