Sri Mulyani Paling Pas Menjadi Dubes di AS

Tanggal 15 Apr 2017 - Laporan - 1043 Views
Sri Mulyani Indrawati. Foto: Google

Harianmomentum-- Kinerja Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, semakin menjadi sorotan belakangan ini setelah muncul berita rencana reshuffle kabinet.

 

Sempat diberitakan beberapa media massa bahwa Presiden Joko Widodo bakal merombak lagi kabinetnya, terutama di jajaran bidang ekonomi, yang dianggap gagal mengejawantahkan amanatnya memperbaiki kondisi ekonomi nasional. 

Selain Darmin Nasution disebut bakal dipecat dari kursi Menteri Koordinator Perekonomian, Sri Mulyani juga begitu. 

Ada informasi menyebutkan bahwa bekas Direktur Bank Dunia itu bakal dilempar Jokowi ke jabatan Duta Besar RI di Amerika Serikat.

Ketika diminta mengomentari isu ini, pengamat luar negeri, Teguh Santosa, mengatakan, Indonesia memang sedang membutuhkan sosok Dubes yang memiliki jaringan kuat di AS. Sri Mulyani Indrawati alias SMI memenuhi syarat tersebut.

"Indonesia perlu Dubes di AS sekaliber Sri Mulyani. Zaman sedang edan di bawah Trump (Presiden AS). Orang yang punya jaringan kuat di AS bisa mengamankan kepentingan Indonesia," kata Teguh, Sabtu (15/4).

Di mata Teguh, kekuatan China yang tadinya diharapkan menjadi penyeimbang AS, kini sudah tidak bisa diandalkan. Tampaknya China gentar setelah melihat agresi militer AS di Suriah dan Afghanistan.

"China sudah kalah. Sudah 'ngeper' lihat rudal Tomahawk AS menghantam Suriah dan induk dari semua bom milik AS menghantam Afghanistan," ucapnya.

"Yang dibutuhkan (Indonesia) adalah orang yang mengerti AS. SMI paling pas," tambah Teguh.

Lagipula, masih kata Teguh, SMI hanya akan menambah buruk situasi jika tetap dipertahankan di dalam negeri. Apalagi, setelah SMI terbukti tidak bisa sejalan dengan Jokowi dalam hal pemulihan ekonomi nasional.

"Kalau dia tetap di dalam negeri, kasihan dia, kasihan Jokowi. Pikiran dan program kedua orang ini sering enggak nyambung. Yang akhirnya kasihan rakyat," tegas Teguh.

Soal "tidak nyambung" Jokowi dengan SMI, lanjut Teguh, terihat dari kebijakan sang Menkeu yang memotong anggaran demi efisiensi. Padahal di sisi lain, program infrastruktur Jokowi yang ambisius sangat membutuhkan dana besar. Program tax amnesty ala SMI pun tak bisa berkutik untuk memperbaiki defisit anggaran. (Red)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Granat Metro Penyuluhan Pencegahan Narkoba ...

MOMENTUM, Metro--Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kota Me ...


Bupati Pesawaran Sebut Peringatan Harkitnas M ...

MOMENTUM, Gedongtataan--Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Har ...


PTPN IV Regional V Salurkan Bantuan TJSL kepa ...

MOMENTUM, Pontianak -- Korban kebakaran 28 ruko di kawasan Pasar ...


Ketua PKK Lampung Hadiri Puncak Peringatan Ha ...

MOMENTUM, Surakarta -- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com