Harianmomentum.com--Lima Anggota Komisi VI DPR
RI meninjau proses produksi pengolahan karet di PTPN VII Unit Way Berulu,
Pesawaran, Jumat (23/3).
Rombongan dipimpin Irmadi
Lubis dair Fraksi PDIP diterima Plt Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho
didampingin Wakil Dirut PTPN III Holding, dan Direktur Operasional PTPN VII
Husairi. Turut dalam rombongan, Deputi Konstruksi, Sarana, Prasarana, dan
Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang.
Anggota Komisi VII lainnya
adalah Sjachrani Mataja (F- Gerindra), Wahyu Sanjaya (F-PD), Zulfan Lindan
(F-Nasdem), dan Nasril Bahar (F-PAN). Mereka didampingi staf ahli dari
masing-masing fraksi di DPR RI.
Di lokasi, rombongan langsung
disambut Manajer PTPN VII Unit Way Berulu, Irma Kurniati. Kepada rombongan,
Irma yang merupakan manajer perempuan satu-satunya di PTPN VII menjelaskan
proses produksi karet yang dihasilkan pabriknya.
“Kami mengolah dari on farm
atau budi daya tanaman sampai menjadi bahan baku untuk berbagai barang berbasis
karet. Kami salah satu produsen karet premium jenis SIR 3L. Selain itu ada juga
jenis di bawahnya. Semua terserap pasar internasional untuk bahan baku ban
brabded kelas dunia dan berbagai jenis industri yang membutuhkan karet mutu
tinggi,” kata Irma.
Dari a sampai z, Irma
mengajak rombongan ke sejumlah unit pengolahan. Diskusi dan tanya jawab sambing
peninjauan berlangsung serius. Dari input bahan baku berupa lateks cair hingga
pengemasan terakhir yang rigid disampaikan kepada tim.
Usai peninjauan, Sjachrani
Mataja, salah satu Anggota Komisi VI mengapresiasi kinerja BUMN yang bermarkas
di Bandar Lampung ini. Ia mengatakan, seluruh proses yang dilakukan PTPN VII
adalah modal berharga untuk kualitas produk akhirnya.
“Ini menarik karena PTPN VII dalam industri
karet ini adalah penyedia bahan baku. Produk apapun jika bahan bakunya baik,
insyaalloh hasilnya baik. Tetapi, kalau bahan bakunya buruk, akan sulit
mengubah menjadi baik pada end usernya. Makanya, kami Komisi VI DPR RI akan terus
memantau dan mendukung setiap upaya perbaikan di PTPN VII,” kata politisi
Partai Gerindra ini.
Menyambut kunjungan ini, Plt
Dirut PTPN VII Muhammad Hanugroho menyampaikan terima kasih sangat. Ia
mengakui, kondisi perusahaan yang sedang berada pada level lower dalam kinerja
keuangan merasa mendapat perhatian dan dukungan moral atas kunjungan ini. Lebih
dari itu, ia mengapresiasi komitmen Konisi VI DPR RI yang akan memback up
program-program restrukturisasi maupun terobosan bisnis yang dilakukan untuk memperbaiki
kinerja.
“Saya sangat bangga dengan
kunjungan ini. Di saat posisi kami sedang kurang baik, mereka perhatian dan
memberikan support. Ini adalah modal moral untuk bisa mengantar seluruh insan
PTPN VII untuk segera bangkit,” kata dia.
Wakil Dirut PTPN Grup
(Holding) Dolly P. Pulungan yang juga hadir dalam kunjungan itu menyatakan
optimistis PTPN VII segera bangkit. Dolly yang baru sebulan menduduki jabatan
Wakil Dirut Holding, sebelumnya adalah Dirut PTPN VII. Ia dilantik menjadi
Wadirut Holding setelah sekitar tiga bulan memimpin PTPN VII.
Ditanya posisi PTPN VII pasca
ditinggal ke Holding, Dolly mengaku segera bangkit. Beberapa kebijakan
fundamental yang mengarah kepada perbaikan kinerja keungan dan secara
keseluruhan sudah mencerminkan grafik menaik.
“Saya masih pantau walaupun
dari jauh. Yang jelas, PTPN VII telah meletakkan fondasi yang kuat untuk
bangkit. Saya sudah tetapkan target-target yang riil dan sudah dilaksanakan.
Tinggal sekarang kita terus berpacu mengakselerasi,” kata dia.
Tentang prospek ke depan,
Dolly mengatakan kinerja terbaik sedang berjalan. Ia menyebut restrukturisasi
keuangan, terutama mengenai utang investasi, sudah hampir selesai. Kedua, spin
off dua pabrik gula ditarget April sudah bisa klir dan, optimalisasi pemanfaatan
aset sudah berjalan. Ya, kita segera bangkit,” kata dia.
Usai mengunjungi pabrik
karet, rombongan Komisi VI DPR RI menuju PT Pelindo cabang Panjang.(nur)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com