Harianmomentum.com--Peduli
akan kondisi sekolah, alumni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Pasar Krui menggalang
koin guna membangun tempat belajar siswa di daerah itu.
"Kami mengajak
seluruh elemen masyarakat untuk menyisihkan koinya guna membantu pembangunan
kembali bangunan SDN 3 Pasar Krui yang telah digusur untuk lahan perkantoran
Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat itu," kata Ketua Alumni SDN 3
Pasar Krui Dedy Chandra Riza, di Tugu Tuhuk Kecamatan Pesisir Tengah, Senin
(26/3).
Menurut dia, pembongkaran
SDN 3 itu berlangsung sejak 2017 lalu. Namun, hingga saat ini Pemkab Pesisir
Barat belum menggantikannya.
Bahkan, saat ini murid SD
masih terkantung-kantung menumpang belajar di SMPN 2 Pesisir Tengah.
"Kami turun ke jalan
untuk mengumpulkan koin guna membantu pembangunan sekolah seperti sediakala.
Kami juga berharap kepada pemerintah daerah untuk secepatnya membangun kembali
gedung sekolah tersebut," ujarnya.
Ia berharap DPRD Kabupaten
Pesisir Barat dapat mencarikan solusi, sehingga siswa dapat belajar dengan
tenang di bangunan sekolahnya sendiri.
Ade Munandar, alumni SDN 3
Pasar Krui angkatan 1993, juga tak kuasa menahan kesedihannya. “Mengapa untuk
kegagahan gedung pemerintah kabupaten, sekolah teladan mesti jadi korban,”
katanya.
Karena alasan itulah, ia
mengatakan, pihaknya turun ke jalan agar pemerintah dan masyarakat dapat
melihat mau seperti apa pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat.
"Jangankan
mendapatkan pendidikan gratis, untuk belajar saja harus menupang," kata
dia.
Pihaknya berharap, baik
eksekutif mapun Legislatif dapat secepatnya mengambil langkah, karena
pendidikan adalah amanat Undang-Undang.
Menanggapi hal itu, Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat, Piddinuri, saat
menerima alumni SDN 3 Pasar Krui mengatakan secepatnya akan mengambil langkah
untuk menyelesaikan persoalan itu. "Kita juga berupaya mendesak eksekutif
untuk menganggarkan pembangunan sekolah tersebut," kata Piddinuri.
Terkait dengan adanya
siswa yang saat ini proses belajar mengajarnya masih terkatung-kantung, karena
tidak ada gedung sekolah, pihaknya sangat menyayangkan kejadian itu.
"Seharusnya Pemkab bisa lebih tanggap akan persoalan pendidikan itu,"
kata dia.(asn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com