Harianmomentum.com--Buku
Sepotong Surga di Kaki Pesagi karya para pemenang dan terpilih Lomba Menulis
Pesona Lampung Barat segera diluncurkan dalam hajatan Jambore Literasi
se-Lampung di Liwa, Lampung Barat (Lambar), Rabu 2 Mei mendatang.
Bupati Lambar Parosil Mabsus mengapresiasi buku yang diterbitkan Pustaka LaBRAK dan Forum Literasi Lampung Barat (FLLB) itu.
"Buku ini merupakan wujud dari penerapan nilai-nilai Beguai Jejama dalam berliterasi di Lambar. FLLB menangkap dan mengisi ruang tersebut guna membatu pemerintah mewujudkan cita-cita bersama pendidikan hebat ala PM 'Lambar Kabupaten Literasi'," kata Parosil.
Untuk itu mempercepat proses ke arah itu, kata dia, Pemkab Lambar telah melahirkan (Perbup) Literasi yang kelak menjadi panduan dalam mewujudkan hal tersebut.
"Harapan saya, ke depan, dinas, legislatif, dan semua pihak terkait wajib menjadikan literasi sebagai agenda kerja. Kami memulai hal tersebut dengan pencanangan Lambar kabupaten literasi dan menjadikan donasi buku sebagai agenda rutin Bupati beserta jajaran," ujarnya.
Menurut Bapati, saat ini buah dari penerapan nilai-nilai Beguai Jejama dalam berliterasi mulai terlihat.
Berkembangnya wacana dan hidupnya diskusi mengenai literasi di tatanan rakyat, munculnya berbagai macam kelembagaan literasi (komunitas, organisasi, dan lain-lain), pelaksanaan berbagai acara/kegiatan literasi , dan peresmian fasilitas atau taman baca di di sejumlah tempat menjadi bukti nyata dialektika kemajuan literasi Lambar.
Sastrawan Udo Z Karzi menjelaskan, buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi yang ia sunting berasal dari Lomba Menulis Pesona Lampung Barat yang diselenggarakan FLLB, yang dimenangkan Christian Heru Cahyo Saputro dengan karyanya, Serpihan Surga di Bumi Beguai Jejama.
Pemenang kedua direbut Mahdalena dengan judul karya Koralaba Menembus Asa. Lalu, Ande Larista Simatupang dengan judul karya The Name is Hamtebiu Not ‘Hantu’biu menjadi juara ketiga.
Sedangkan juara harapan 1, 2, dan 3 secara berurut diraih oleh Renzi Saputra dengan karya Nyambai: Seni Pertunjukan Kerakyatan di Bumi Sekala Brak, Asis Budi Santoso dengan Menggagas Konsep Agrowisata Lampung Barat, dan Eni Muslihah dengan karya Senja di Kebun Raya Liwa hingga Nyeruput Kopi Luwak.
"Enam pemenang ini kemudian ditambah dengan 20 karya terpilih yang dihimpun dalam buku ini. Meskipun tulisan tak bisa menggambarkan seluruh realitas keindahan Bumi Sekala Brak, paling tidak dengan membaca buku ini, bisa memberikan gambaran yang lebih baik tentang pesona 'surga' bernama Lampung Barat," ujarnya.
Memang, kata penulis kelahiran Liwa ini, banyak juga yang luput dari bahasan dalam buku ini. Misalnya, Gunung Pesagi (ada juga yang menyebutnya Bukit Pesagi). Gunung tertinggi di Lampung, yaitu 2.262 m (mdpl) yang sejatinya menjadi salah satu ikon Lampung Barat, masih menyimpan kisah dan misteri.
Menurut dia, Liwa sang ibu kota Lampung Barat, yang layaknya menjadi pintu gerbang saat hendak menelusuri sekujur wilayah Bumi Beguai Jejama, juga menyimpan banyak legenda dan kenangan.
Begitu juga, tambah dia, beberapa situs dan prasasti peninggalan purbakala, misalnya Prasasti Hujung Langit, Prasasti Tanjung Raya I, Prasasti Tanjung Raya II, situs Batubrak, situs Istana Tapaksiring, dll yang masih perlu diungkap lebih dalam lagi.
Sedangkan Ketua FLLB Donna Sorenty Moza menjelaskan, sejalan dengan tekad Bupati Parosil Mabsus untuk mewujudkan Lampung Barat sebagai kabupaten literasi terus bergiat menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendorong perwujudan cita-cita Kabupaten Literasi tersebut. Di antaranya, menyelenggarakan kegiatan literasi, donor buku, Pekan Literasi Lambar, Lomba Menulis Pesona Lambar, dan penerbitan buku ini.
"Buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi akan kami launching di sehari kedau Jambore Literasi se-Lampung di GOR Ajisaka, Liwa, 2 Mei nanti," ujarnya.
Pencanangan Kabupaten Literasi
Dalam acara Jembore Literasi se-Lampung yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Kubuperahu dan GOR Aji Saka, Liwa, Lambar, 1-2 Mei nanti, akan dilakukan Pencanangan Lambar sebagai Kabupaten Literasi.
Hari pertama, Selasa, 1 Mei pukul 09.00—12.00 diselenggarakan bazar dan donasi buku, dialog asyik dan doa bersama calon alumni SMP dan SMA se-Lambar, dan lomba mewarnai di GOR Aji Saka.
Lalu, pukul 16.30—22.00 Jambore Literasi Lampung di Bumi Perkemahan Kubu Perahu dalam bentuk temu komunitas, sharing literasik, diskusi literasik, dan lain-lain. Pengisi acara Jambore adalah Parosil Mabsus (Bupati Lambar), Ahmadi Sumaryanto (DPRD Lampung), Udo Z Karzi (budayawan), Nirwan Ahmad Arsuka (Pustaka Bergerak Indonesia), Isbedy Stiawan ZS (sastrawan), Firman Venayaksa (Motor Pustaka), Sugeng Hariyono (Motor Pustaka), Eni Amalia (Ketua Forum Literasi Lampung), Partinia (Bunda Literasi Lambar), Yusmalasari A Dhuarsa (Putri Buku Indonesia ), dan Zonizar (Komunitas Tanggamus Membaca).
Hari kedua, 2 Mei pukul 08.00-12.00 bazar buku dan talk show literasi dengan pembicara Parosil Mabsus (Bupati Lambar), Ester Indahyani Yusuf (penulis, peraih PenghargaanYap Thiam Hien Award 2001), Udo Z Karzi (budayawan), Nirwan Ahmad Arsuka (Pustaka Bergerak Indonesia), Eni Amalia (Ketua Forum Literasi Lampung), Yusmalasari A Dhuarsa (Putri Buku Indonesia).
Pada pukul 13.00—15.00 acara puncak Pencanangan Lambar sebagai Kabupaten Literasi dengan rangkaian acara Tari Sembah Batin, penampilan Kaaret Literasi, pengukuhan Duta Literasi Lambar, pengukuhan Tim Literasi Lambar, dan penyerahan hadiah berbagai lomba.
Pukul 15.00-15.30 Pencanangan Lambar Kabupaten Literasi dengan rangkaian acara penyerahan simbol literasi kepada Relawan Bergerak Literasi Lambar, pembagian Perbup Literasi, launching buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi, dan donasi buku.
Pukul 15.30—16.00 Peresmian Lamban Baca Komunitas Literasi Liwa
16.00--16.30 Penanaman pohon di Taman Literasi Kebun Raya Liwa
16.30-17.00 Pengumumam Pemenang Berbagai Lomba,
bedah buku, doorprize, dan lain-lain.(rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com