Harianmomentum--Miris. Begitu kondisi Alif Muhammad Gibran.
Kondisi kesehatan bayi berusia 20 bulan itu semakin memprihatinkan. Setiap kali
buang air besar, Gibran selalu menangis menahan sakit.
Sejak usia dua bulan, putra kedua pasangan Triharto (37) dan
Sarifah (41) itu menderita kelainan saluran pencernaan berupa penyempitan usus
besar dan infeksi anus.
"Kami tak sanggup lagi membiayai pengobatan Gibran. Semua
harta sudah habis dijual, termasuk rumah ini sudah jadi jaminan pinjaman
koperasi untuk biaya pengobatan," kata Sarifah pada kontributor
harianmomentum.com saat ditemui di rumahnya, RT 02 LK 02 Kelurahan Kelapatujuh,
Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Senin (24/4).
Ayah Gibran (Triharto) hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
Sedangkan ibunya (Sarifah) menjadi guru mengaji di kampung setempat.
Sarifah menuturkan, putra kesayangannya sudah dua kali menjalani
operasi di Rumah Sakit Umum Urip Sumoharjo, Bandarlampung.
Sebagian biaya operasi tersebut ditangung klaim kepesertaan
program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
"Operasi pertama biayanya Rp20 juta, tapi kami hanya membayar
Rp7 juta. Sisanya BPJS yang tanggung," tutur Sarifah.
Dia melanjutkan, operasi kedua biayanya Rp35 juta. Dari total
biaya tersebut, Sarifah dan suaminya hanya diwajibkan membayar Rp18 juta.
Sisanya kembali ditanggung BPJS.
Saat ini, Sarifah dan Triharto hanya bisa pasrah dan berharap
bantuan untuk biaya pengobatan Gibran.
"Kami tidak bisa lagi menggunakan BPJS untuk biaya kontrol
pengobatan Gibran. Kepesertaan BPJS kami sudah dicabut, karena tidak sanggup
bayar iuran bulanan," terangnya.(Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com