Harianmomentum.com--Ketua Komisi
IV DPRD Lampung Moses Herman menyesalkan lambatnya pembebasan lahan pembangunan
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar dan
Terbanggibesar-Pematangpanggang.
“Sebelum
diresmikan Presiden Joko Widodo, seharusnya pihak perusahaan PT Utama Karya
menyelesaikan dulu ganti rugi lahan sehingga pembangunan lancar dan tidak
berbelit-belit seperti ini,” kata Moses saat rapat dengar pendapat dengan Tim
JTTS Lampung di ruang rapat Komisi IV DPRD Lampung, Senin (28/5).
Berdasarkan
data di lapangan, kata Mozes, pembangunan JTTS di wilayah Lampung banyak
permasalahan, mulai pembebasan lahan hingga pembayaran ganti rugi.
Moses
berharap secepatnya berbagai permasalahan tersebut dapat selesai, sehingga pada
2019 mendatang JTTS 100 persen bisa digunakan untuk angkutan mudik Lebaran.
Sekretaris
Komisi IV DPRD Lampung Murdiansyah Mulkan mengungkapkan, pembangunan JTTS
merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan panjang yang kerap terjadi di
wilayah Tegineneng Kabupaten Pesawaran dan Bandarjaya, Lampung Tengah.
“Untuk
itu tugas kita komisi IV mengawasi pekerjaan proyek pembangunan jalan tol ini
dalam persiapan arus mudik, maka untuk itu kita perlu fungsi pengawasan,
sehingga memanggil satker-satker terkait,” tukasnya.
Sementara Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat menyatakan optimis
JTTS bisa dilalui pemudik pada arus mudik tahun ini. Ia mengklaim persiapan
sudah mencapai 100 persen meski masih ada pekerjaan yang belum selesai.
“Selama
Lebaran jalan tol bisa dilalui pada siang hari dengan menggunakan satu jalur.
Kenapa tidak bisa dilalui malam hari? Karena pemasangan lampu jalan belum ada,”
katanya.
JTTS
yang bisa dilalui pemudik adalah ruas jalan STA 0-39,4 Sidomulyo sampai STA
109-140 Simpang Metro sampai Terbanggibesar. Nantinya pemudik bisa menggunakan
e-money tol nol rupiah. (ira)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com