Harianmomentum.com--Kasus bonus atlet yang membelit kepengurusan Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menuai
reaksi ketua DPRD setempat.
Ketua DPRD Tubaba Busroni menyesalkan terjadinya kasus tersebut. Menurut
dia, semestinya masalah tersebut tidak perlu terjadi, jika kepengurusan KONI
mampu berkerja dengan baik dan profesional.
"KONI Tubaba memang tidak jalan, karena ketuanya bukan orang organisasi,” kata Busroni pada harianmomentum.com, Kamis (31/5/2018).
Baca juga:Atlet Tubaba Tagih Janji KONI
Menurut dia, Ketua KONI Tubaba tidak paham berorganisasi. Bahkan, dia
menduga telah terjadi penyalahgunaan dana KONI Tubaba.
"Ketua KONI Tubaba tidak paham dengan pembinaan organisasi. Misalkan
dana KONI Tubaba yang dikelolanya tidak dikucurkan kepada pengurus cabang
olahraga yang berhak menerimanya," ungkapnya.
Dia meminta, kepengurusan KONI Tubaba segera membayarkan bonus atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung, akhir tahun 2017 lalu.
Baca juga:Ditanya Soal Bonus Atlet, Begini Jawaban Ketua KONI Tubaba
Hal senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Tubaba Edison. Dia mengatakan,
KONI tidak boleh ingkar janji untuk memberikan bonus atlet peraih medali
porporv.
"KONI tidak bisa ingkar janji, harus ditepati. Kalau memang bonus itu
ada, harus segera diberikan pada atlet dan pelatih yang berhak menerimanya,”
kata Edison.
Terpisah, seorang pegawai Badan Pengelola Kuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Tubaba yang tidak ingin disebut namanya mengatakan,
dana hibah dari pemkab untuk KONI setempat sudah dicairkan 100 persen pada
bulan April 2018. Totalnya mencapai Rp250 juta.
Sebelumnya diberitakan, para atlet peraih medali Porprov menagih bonus yang dijanjikan pengurus KONI Kabupaten Tubaba. Janji tersebut hingga
kini belum juga terealisasi. (frk)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com