Harianmomentum-- Isu utama bidang pendidikan di negeri ini bukan lagi masalah tingkat
partisipasi pendidikan. Ini mengingat angkat tingkat partisipasi pendidikan
tingkat dasar dan menengah di Indonesia sudah terbilang cukup bagus.
Begitu
kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merujuk pada data ‘Global Education
Monitoring (GEM) Report 2016’, yang dikeluarkan UNESCO. Dijelaskan Fadli bahwa
angka partisipasi pendidikan tidak otomatis berdampak positif terhadap
kehidupan sosial dan perekonomian, jika siswa tidak mendapatkan kualitas
belajar yang memadai.
"Jadi, isu besar saat ini adalah soal mutu
pendidikan dan senjangnya mutu pendidikan. Dan saya menilai pemerintah selama
ini telah keliru dalam menerjemahkan apa yang dimaksud dengan mutu pendidikan
tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Selasa (2/5),
dikutip RMOL.CO.
Kata dia, selama ini pemerintah menerjemahkan
mutu pendidikan hanya sebatas pada angka kelulusan siswa dan standarisasi nilai
ujian. Padahal, standarisasi mutu pendidikan itu mestinya ada di proses
pendidikan, bukan di hasilnya.
"Kalau standarisasinya ditetapkan di hasil,
itu namanya bukan standarisasi kualitas pendidikan, tapi seleksi output
pendidikan. Dan ini baru ngomongin bagaimana menerjemahkan soal kualitas
pendidikan, belum mulai bicara mengenai kesenjangan kualitas pendidikan
antar-daerah di Indonesia,” urainya.
Sehingga, tidak mengherankan jika standar nilai
hasil ujian yang semakin naik dari tahun ke tahun, tidak sebanding dengan
budaya literasi di Indonesia. Setidaknya berdasarkan data World’s Most Literate
Nations tahun 2016, budaya literasi Indonesia hanya menempati posisi
ke-60 dari 61 negara di dunia.
"Bagaimana kita mempertanggungjawabkan
nilai ujian nasional yang terus naik, jika keterampilan literasi siswa kita
pada kenyataannya masih rendah!," tegas wakil ketua umum Partai Gerindra
itu.
“Saya berharap, pemerintah mestinya memperbaiki
cara menerjemahkan kualitas pendidikan. Selama ini soal kualitas pendidikan di
Indonesia telah direduksi oleh isu ujian nasional. Seolah, naiknya standar nilai
UN menunjukkan jika kualitas pendidikan kita juga makin baik, padahal data
pembanding lain menyatakan tidaklah demikian," pungkasnya. (Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com