Kata Fadli Zon, Pemerintah Keliru Terjemahkan Mutu Pendidikan

Tanggal 02 Mei 2017 - Laporan - 969 Views
Fadli Zon, Foto: Google

Harianmomentum-- Isu utama bidang pendidikan di negeri ini bukan lagi masalah tingkat partisipasi pendidikan. Ini mengingat angkat tingkat partisipasi pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia sudah terbilang cukup bagus.

Begitu kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merujuk pada data ‘Global Education Monitoring (GEM) Report 2016’, yang dikeluarkan UNESCO. Dijelaskan Fadli bahwa angka partisipasi pendidikan tidak otomatis berdampak positif terhadap kehidupan sosial dan perekonomian, jika siswa tidak mendapatkan kualitas belajar yang memadai. 

"Jadi, isu besar saat ini adalah soal mutu pendidikan dan senjangnya mutu pendidikan. Dan saya menilai pemerintah selama ini telah keliru dalam menerjemahkan apa yang dimaksud dengan mutu pendidikan tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Selasa (2/5), dikutip RMOL.CO.

Kata dia, selama ini pemerintah menerjemahkan mutu pendidikan hanya sebatas pada angka kelulusan siswa dan standarisasi nilai ujian. Padahal, standarisasi mutu pendidikan itu mestinya ada di proses pendidikan, bukan di hasilnya. 

"Kalau standarisasinya ditetapkan di hasil, itu namanya bukan standarisasi kualitas pendidikan, tapi seleksi output pendidikan. Dan ini baru ngomongin bagaimana menerjemahkan soal kualitas pendidikan, belum mulai bicara mengenai kesenjangan kualitas pendidikan antar-daerah di Indonesia,” urainya.

Sehingga, tidak mengherankan jika standar nilai hasil ujian yang semakin naik dari tahun ke tahun, tidak sebanding dengan budaya literasi di Indonesia. Setidaknya berdasarkan data World’s Most Literate Nations tahun 2016, budaya literasi Indonesia hanya menempati  posisi ke-60 dari 61 negara di dunia. 

"Bagaimana kita mempertanggungjawabkan nilai ujian nasional yang terus naik, jika keterampilan literasi siswa kita pada kenyataannya masih rendah!," tegas wakil ketua umum Partai Gerindra itu.

“Saya berharap, pemerintah mestinya memperbaiki cara menerjemahkan kualitas pendidikan. Selama ini soal kualitas pendidikan di Indonesia telah direduksi oleh isu ujian nasional. Seolah, naiknya standar nilai UN menunjukkan jika kualitas pendidikan kita juga makin baik, padahal data pembanding lain menyatakan tidaklah demikian," pungkasnya. (Red)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Hima Akuntasi IIB Gelar Seminar Literasi Baha ...

MOMENTUM, Bandarlampung – Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi I ...


LPM Pringsewu Bekerja Sama dengan LKP DMC Gel ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabu ...


35 Anggota Paskibraka Provinsi Lampung Terpil ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Seleksi Paskibraka Provinsi Lampung berl ...


4 Calon Paskibraka Lampung Selatan Lulus Ting ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Lamp ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com