Observatorium Astronomi Lampung untuk Asia Tenggara

Tanggal 25 Jun 2018 - Laporan - 998 Views
Konferensi pers pembangunan observatorium. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Pembangunan Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) ditargetkan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

 

Demikian Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam konferensi pers terkait pembangunan observatorium di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin, 25 Juni 2018.

 

Ridho menjelaskan, pembangunan tersebut muncul dari gagasan Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera), Ofyar dengan bekerjasama Institut Teknologi Bandung (ITB). Dari ide itu diinginkan Observatorium yang dibangun dapat menjadi bangunan ikonik hingga 50 tahun ke depan.

 

"Observatorium ini adalah persembahan dari masyarakat Lampung untuk Asia Tenggara, bukan hanya untuk Indonesia saja. Ini ditukangi ITB dan Itera. Itera yang masih balita saja sudah menangkat Lampung menuju Asia Tenggara," ujar Ridho.

 

Menurutnya, Observatorium tersebut merupakan lokomotif untuk me menginternasionalkan nama Lampung sebagai Centra excelent of astronomi di Asia Tenggara. Sebab, sebagai master piece pembangunan Lampung. Dengan Observatorium itu juga akan memberikan multiplier efek pada berbagai sektor kesejahteraan masyarakat.

 

"Contoh Observatorium Bosscha yang membuat daerahnya berkembang. Di Lampung, kalau sekarang yang sibuk Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Cipta Karya, setelah selesai Dinas Pariwisata dan Koperasi yang sibuk. Ini akan menggerakkan beberapa sektor dan bagian dari visi besar Lampung yang fokus satu bidang pendidikan," kata dia.

 

Menurut Ridho, keistimewaan Observatorium Itera juga akan menempatkan Observatorium dan planetarium disatu tempat yang sama.

 

"Kalau observatorium Bosscha dan planetairumnya terpisah jauh. Lampung membuatnya disatu tempat. Satu daerah yang menjadi dalamnya lautan sampai tingginya langit hanya ada di LinkedIn," ungkapnya.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung Budhi Darmawan mengatakan, pada bulan Oktober mendatang direncanakan akan dilakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pelaksanaan pembangunan OAIL.

 

"Guna mendukung pembangunan ini, Pemprov menganggarkan Rp 70 miliar. Didampingi itu Pemprov juga telah menghibahkan 30 hektar lahan untuk pembangunannya," kata Budhi.

 

Saat ini, lanjut Budhi, pengerjaan konstruksi jalan tengah berlangsung dengan dana sebesar Rp 20 miliar untuk jalan dan Rp 22 miliar untuk pembangunan tiga buah jembatan sebagai akses menuju OAIL tersebut.

 

Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Ofyar menjelaskan, posisi Lampung sangat baik untuk didirikan observatorium. Untuk itu beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan MoU dengan Pemprov Lampung dan ITB terkait pembangunan OAIL.

 

Dijelaskannya, pembangunan OAIL di Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung tersebut akan menyediakan 24 teleskop, seperti teleskop level medium yang dapat digunakan untuk pengamatan dan penelitian. Dan diharapkan nantinya akan ada alat premium yang cukup besar.

 

"Pembangunan OAIL akan didukung oleh ITB dan itera. Dan akan membawa Lampung ke Level Internasional," ujarnya.

 

Prof. Ofyar mengungkapkan, pembangunan obsevatorium astronom yang sedang dibangun di Lampung, telah dilirik oleh para astronom Asia Tenggara.

 

"Pada Oktober 2018 nanti akan berkumpul seluruh astronom Asia Tenggara. Pertemuan tahunan tersebut diikuti beberapa negara di asia tenggara dan timur, dan mereka memilih Lampung yang tengah membangun. Hal tersebut menunjukkan bahwa Lampung memiliki tempat yang sangat baik dan strategis," ungkap Prof. Ofyar.

 

Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, akan diisi dengan beberapa kegiatan seperti wisata edukasi, star party, astrocamp, cerdas cermat astronomi,  dan lain sebagainya.

 

Dalam kesempatan itu, Kepala UPT OAIL Dr. Hakim Luthfi Malasan, M.Sc. menjelaskan, Lampung merupakan Provinsi yang baik untuk dibangun Observatorium Astronom yang besar dengan pelayanan profesional astronomer.

 

"Pembangunan ini akan bermanfaat baik bagi Provinsi Lampung. Lampung memiliki sumber daya manusia yang memiliki keinginan dan pengetahuan yang tinggi, salah satunya dibidang astronomi," jelas Dr. Hakim.

 

Ia menjelaskan, Provinsi Lampung dipilih karena memiliki posisi yang strategis dan layak untuk membangun observatorium astronom. Hal ini dikarenakan Lampung memiliki stabilitas geologis seperti jauh dari gempa, dan secara meteorologis, Lampung memiliki kesamaan dengan bosscha.

 

"Kami optimis observatorium Lampung tidak hanya dapat dilihat pada malam hari tetapi juga pada siang hari. Dan hal ini tidak bisa dilakukan di Bosscha Bandung," ucapnya. (ira).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Sekolah Diminta Larang Siswinya Bersolek ...

MOMENTUM, Gunungsugih -- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupate ...


Gelar Workshop Fundamental R, UIN RIL Perkuat ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Program Studi (Prodi) Pendidikan Matema ...


Gelar Bimtek MC, UIN RIL Cetak Pemandu Acara ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2024, Rekt ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com