Supadi Mengadu ke Mendikbud, Ini Penyebabnya

Tanggal 29 Jun 2018 - Laporan - 1286 Views
Supadi warga Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung yang mengirim surat aduan kemendikbud

Harianmomentum.com-Orang Miskin Juga Ingin Sekolah. Itu judul surat yang dilayangkan Supadi (55), kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), beberapa hari lalu.

 

Warga RK 5 RT 11 Tiyuh (desa) Penumanganbaru Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung itu mengirim surat kepada Menduikbud. Penyebabnya,  anak Supadi tidak diterima menjadi siswa Sekolah Menengah Kejurana Negeri 1 Tulangbawang Tengah.

 

Menurut Supadi, anaknya didiskualifikasi dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMKN Tulangbawang Tenggah, karena dia tak mampu memenuhi biaya sumbangan masuk sekolah yang ditetapkan panitia PSB setempat.

 

Selain kepada mendikbud, Supandi juga mengatakan mengantarkan langsung tembusan surat tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba, Komisi B DPRD setempat.

 

"Sekarang anak saya sudah sekolah di SMA Negeri 02 Tulangbawang Udik di Tiyuh Margakencana. Ya karena saya tidak mampu memenuhi sumbangan yang ditetapkan pihak SMK itu,"kata Supadi.

Menurut dia, tujuan surat yang dikirimnya ke mendikbud  bukan agar anaknya bisa diterima kembali bersekolah di SMK Negeri 01 Tulangbawang Tengah. Dia berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi pada anak-anak orang miskin lainnya.

"Supaya Pemerintah dapat memahami kami rakyat kecil yang sangat ingin sekolah kejuruan. Karena, kalau sekolah kejuruan, lulus dari sekolah sudah punya bekal kemampuan untuk bekerja. Semoga dengan jalan seperti ini pemerintah bisa mendengarkan suara hati orang miskin seperti saya,"  harapnya.

 

Tekait hal tersebut Kepala SMKN 1 Tulangbawang Tengah belum dapat dikonfirmasi. Salah satu staf tata usaha di sekolah tersebut mengatakan, kepala sekolah dan wakilnya belum masuk. 

 

"Kalau kepala sekolah pak Titis dan wakil kelapa sekolah lainnya belum ada yang masuk mas. Ini kan masih suasana libur sekolah. Paling nanti tanggal 16, baru masuk sekolah.  Tunggu dia (kepala sekolah) aja kalau mau klirifikasi," kata staf TU terebut. (frk)

 

Berikut isi surat Supadi kepada Mendikbud: 


Tanggal 2018 Angel Puspita masuk sekolah di SMK 1 Tulangbawang Tengah dengan nomor pendaftaran 521, kemudian tanggal 7 Juni 2018 anak tersebut dengan diantarkan oleh orang tuanya kesekolahan mengikuti tes tertulis yang diadakan oleh panitia dengan jumlah 10 soal dalam waktu mengerjakan 10 menit.

Sementara, orang tua calon siswa di-interview panitia pendaftaran. dalam interview tersebut keluarlah kalimat SUMBANGAN dengan ketentuan diatas satu juta, satu juta rupiah, dibawah satu juta. Dengan keterangan uang tersebut akan digunakan untuk perbaikan MCK dan membuat pagar tanpa menunjukan RAB pembangunan.

Karena ketidakmampuan kami untuk menyumbang dengan nominal besar, sedangkan anak saya (Angel Puspita) sangat ingin masuk sekolah di sekolah yang d impi-impikannya yaitu SMK 1 Tulangbawang Tengah jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), maka saya memilih menyumbang di bawah satu juta (Rp100.000). Kemudian panitia memberi penjelasan kepada saya, besarnya sumbangan pilihan saya tersebut (di bawah satu juta) harus TUJUH RATUS RIBU RUPIAH.

Sering terdengar di media Televisi, bahwa pemerintah ingin mencetak generasi-generasi yang siap bekerja dan terampil dibidangnya, dengan membuka sekolah- sekolah kejuruan di setiap kabupaten, akan tetapi bagaimana mungkin hal tersebut dapat tercapai kalau untuk masuk sekolah kejuruan sudah begitu mahal, karena selain uang sumbangan yang sudah menjadi wajib siswa juga masih harus menebus satu stel seragam olahraga, satu stel bahan seragam kejuruan dan bahan seragam batik sebesar Rp490.000,-

Pupus sudah nasib si miskin untuk dapat merubah nasibnya melalui sekolah jangka pendek (Sekolah kejuruan) demikian.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Sekolah Diminta Larang Siswinya Bersolek ...

MOMENTUM, Gunungsugih -- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupate ...


Gelar Workshop Fundamental R, UIN RIL Perkuat ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Program Studi (Prodi) Pendidikan Matema ...


Gelar Bimtek MC, UIN RIL Cetak Pemandu Acara ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2024, Rekt ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com