Kisruh di Wates, Polisi Upayakan Damai secara Kekeluargaan

Tanggal 05 Sep 2018 - Laporan - 1458 Views
Usai kejadian, polisi berjaga di kediaman Sukarji di wilayah Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah. Foto.Ist

Harianmomentum.com--Kasus pengeroyokan yang berujung pembunuhan serta pembakaran rumah di wilayah Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah (Lamteng) di mendapat perhatian serius dari Polda Lampung.

Untuk menghindari konflik lanjutan, Polda Lampung bersama Polres Lampung Tengah mengedepankan upaya preventif dengan cara mendamaikan dua pihak yang berseteru.

Menurut Wakapolda Lampung, Brigjen Pol. Angesta Romano Yoyol s, Rabu (5/9/18), keributan yang terjadi pada Senin sore (3/9) itu karena kesalahpahaman. 

“Kedua belah pihak yang bersitegang itu bertetangga. Selama ini mereka menjalin hubungan baik. Karena itulah, kami akan selesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” kata wakapolda.

Untuk itu, polisi akan memfasilitasi kedua pihak yang berseteru untuk dapat melakukan mediasi. “Nanti kami akan dudukkan bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sehingga kedepan dapat kembali terjalin hubungan harmonis,” katanya.

Dia berharap, dengan adanya mediasi tersebut kedua pihak yang berseteru bisa saling memahami dan memafkan. 

Disinggung terkait penanganan kasus pengeroyokan yang berakibat meninggalnya korban, wakapolda mengatakan masih dalam pengembangan. “Kasus ini masih kita kembangkan. Saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Alwi (30), warga Desa Bumiratu Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah dikeroyok hingga meninggal dunia, Senin (3/9) sekira pukul 17.00 WIB.

Pengeroyokan diduga lantaran selisih paham antara korban Alwi dengan Dion (27), pemilik tambal ban di Dusun Kebagusan, Jalan Lintas Sumatera Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban. 

Mendengar kabar bahwa Alwi meninggal dunia lantaran dikeroyok, kerabat korban dari Desa Bumiratu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). 

Namun saat itu massa tidak menemukan Dion. Selanjutnya massa mendatangi kediaman Sukarji (50), ayah Dion. Saat itu massa bertemu dengan Modi, ipar Dion, dan langsung menghakiminya. Selanjutnya massa membakar rumah Sukarji yang berada tidak jauh dari TKP. 

Hingga Senin malam, puluhan petugas terus berjaga di tempat kericuhan. Namun situasi sudah mulai kondusif.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianmomentum.com, kejadian berawal saat Alwi ganti oli motor di tambal ban Dion, warga Dusun Pagihayu, Kampung Bumiratu. 

Usai menambal ban, Dion menagih pembayaran. Namun Alwi bukannya membayar, tapi malah marah-marah. Keributan pun pecah. Alwi kemudian dikeroyok keluarga Dion, dibantu sejumlah warga sekitar lokasi tambal ban. 

Lelaki itu pun terkapar bersimbah darah dan meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulau Raya, Gunungsugih. Sedangkan Dion juga mengalami luka dan dirawat pada rumah sakit berbeda. Sementara Modi dan Kardi telah diamankan pihak kepolisian.(acw).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Peringati Hari KI, Kemenkumham Sebut 10 Ribu ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham ...


Kapolres Pimpin Sertijab 10 Kapolsek di Lamte ...

MOMENTUM, Gunungsugih--Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnom ...


Penuhi Kepercayaan Masyarakat, Polres Lampung ...

MOMENTUM, Gunungsugih--Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Lampung ...


Kajari Lampura Ajak Wartawan Ikut Kegiatan So ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lampung Ut ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com