BANDAR LAMPUNG -- TAMAN Kanak-kanak (TK) Islam Terpadu (IT) Rabbani, Kedamaian, Bandar
Lampung, merupakan lingkungan pendidikan anak usia dini yang
mengedepankan penggalian potensi setiap anak dalam hal kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (SQ), dan kecerdasan spiritual
(SQ).
Sebagai TK berbasis Islam Terpadu (IT), sekolah ini juga mengutamakan
pendidikan akhlakul karimah pada setiap siswanya sesuai dengan fase
perkembangan mereka. Metode pembelajaran yang diterapkan merupakan
pembelajaran aktif untuk membentuk siswa yang cerdas juga berakhlak
islami sesuai dengan visi sekolah.
Hal tersebut disampaikan Kepala TK IT Rabbani Indriani saat ditemui di
sekolah, Jumat (28/1). “Para siswa tidak hanya mengikuti kegiatan
belajar di dalam kelas, tetapi kegiatan di luar kelas juga untuk
menggali segala potensi kecerdasan yang mereka miliki,” kata Indriani.
Untuk memancing keaktifan siswa, menurut Indriani, metode pembelajaran
yang dilakukan adalah dengan berdiskusi. Setiap siswa diajak
menyampaikan rasa keingintahuannya pada suatu hal dan dibimbing para
guru. Selain itu, mereka juga diajarkan bekerja sama dalam sebuah
kelompok untuk mengajarkan bersosialisasi kepada anak serta membangun
rasa tanggung jawab mereka.
Dalam pembelajaran di sekolah para siswa juga kerap diajak mengikuti
kegiatan eksplorasi berbagai ilmu pengetahuan seperti sains. Hal
tersebut dilakukan untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
Mengunjungi sekolah yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Gang Bina
Marga, No. 109, Tanjungbaru, Kedamaian, Bandar Lampung, pekan lalu, para
siswa tampak antusias kala mengikuti kegiatan eksplorasi tentang jenis
makanan berbahaya. Beberapa guru tampak melakukan praktik dengan
membakar sebuah roti dan menambahkan permen mint di dalam botol minuman
bersoda.
Melalui kegiatan eksplorasi tersebut, secara langsung guru menyampaikan
pesan betapa pentingnya memilih makanan yang sehat dan menghindari jenis
makanan ataupun minuman yang berbahaya. Berbagai kegiatan lain yang
juga dilakukan adalah berbagai kunjungan ke berbagai tempat seperti
mengenali berbagai moda transportasi, berenang, hingga kegiatan memanah
yang dilakukan di sekolah. Selain untuk melatih motorik siswa, menurut
Indriani, kegiatan memanah merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan
dalam islam.
Mengusung moto “Mencetak Generasi Mendidik Siswa Cerdas Kreatif
Berprestasi dan Berakhlak Islami” di TK Rabbani para siswa juga
mendapatkan pembekalan pendidikan keagamaan yang lengkap. Saat mengawali
pembelajaran, para siswa diajak melakukan circle times atau belajar
dalam sebuah lingkaran, untuk menghafalkan surat-surat pendek, doa, dan
hadis bersama-sama.
Sekolah ini juga menargetkan setiap siswanya dapat menghafal sedikitnya
15 surat pendek, 40 hadis, dan 25 doa keseharian. Tak ingin membebani
siswa, menurut Indriani, suasana belajar agama juga selalu dilakukan
dengan suasana kegembiraan. “Anak-anak kami ajak melakukannya berulang
dan dengan pembiasaan, sehingga mereka akan lebih mudah dan tertanam
menjadi kepribadian,” kata dia.
Kegiatan keagamaan lainnya adalah praktik salat yang dilakukan dua kali
dalam sepekan dan mengaji Iqro. Hingga saat ini, lanjutnya, sekolahnya
memiliki sekitar 53 siswa TK A dan TK B dan satu kelas dengan konsep
free class untuk anak usia play group.
Dalam program kelas khusus tersebut, menurutnya, para orang tua hanya
membayar per pertemuan saat anaknya bersekolah. Untuk memunculkan rasa
cinta tanah air, menurut Indriani, setiap kelas juga menggunakan
nama-nama pahlawan nasional dan para sahabat Rasul.
Salah satu kegiatan yang juga menjadi ciri khas TK IT Rabbani adalah
adanya kelas bimbingan baca quran (BBQ) untuk para orang tua siswa.
Selain mengajarkan pendidikan agama kepada anak, para orang tua juga
diajak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Alquran secara
bersama-sama.
Menurut Indriani, hal tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman
bahwa pembelajaran agama bukan hanya diajarkan untuk anak-anak usia
sekolah, tetapi tetapi para orang tua juga tetap perlu meningkatkan
pengetahuan agamanya terus-menerus.
“Dengan begitu, para orang tua bisa memberikan contoh kepada anak-anak
mereka, bahwa menuntut ilmu agama itu sangat penting,” kata dia.
Kegiatan BBQ tersebut dilakukan sekali dalam sepekan. Melalui kegiatan
BBQ tersebut, juga menurut Indriani orang tua dan pihak sekolah dapat
secara langsung berdiskusi tentang perkembangan sang anak.
sumber : http://www.lampost.co/berita/mendidik-siswa-cerdas-dan-berakhlak-islami
Editor: Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com