Harianmomentum.com--Jaksa Penuntut Umum menyebut keterangan saksi tersangka janggal saat sidang lanjutan kasus kematian Yogi Andika di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Rabu (31-7-2019).

Jaksa Sabi'in merasa janggal dengan pernyataan Moulan alias Bowok yang menyatakan saat bertemu Yogi, keadaannya baik baik saja.

"Anda bilang kalau yogi baik-baik saja, tapi saksi lebih dari satu saat reka adegan itu bilang Yogi berlumuran darah. Kesaksian anda ini janggal, apa saya harus percaya anda?," ujar JPU Sabi'in.

Dalam sidang lanjutan tersebut, penasehat hukum terdakwa Moulan Irwansyah Putra alias Bowok menghadirkan Yusuf Arifin dan Sandi Sulisyanti.

Dalam kesaksiannya, Sandi Sulisyanti mengatakan bahwa pada tanggal 21 Mei 2017 yakni hari terjadinya peristiwa penganiayaan Yogi Andika, terdakwa Bowok ikut dalam lomba burung kicau di Sumur Putri.

"Waktu itu Kami ketemu jam 12 dengan bang bowok. Ya ngobrol-ngobrol soal burung, sekitar 20 menitan kami ngobrol," ucap Sandi.

Menurut Sandi, usai lomba untuk kelas Murai selesai, satu jam kemudian Bowok berpamitan untuk pulang. Namun sekitar pukul 15.00 wib Bowok menelepon Sandi untuk menitipkan adik dan burungnya untuk diantar pulang ke rumah.

Kemudian Sandi mengaku mengantarkan burung dan adik Bowok ke rumah sekitar pukul 18.00 wib.

"Itu jam enam kurang, dan yang membuka pintu itu Bowok, dan yang nerima burung juga dia," tandasnya.

Selanjutnya Mejelis Hakim Ketua Pastra Joseph Ziraluo melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dengan menanyakan peran Bowok saat kejadian penganiayaan Yogi.

"Kalau dari bakso Soni keluar jam setengah dua, saya gak di rumah Arnold tapi di mobil," jawabnya.

Bowok menegaskan, hanya menjemput sesuai permintaan Andre. "Awalnya saya bilang suruh ke rumah, tapi Andre bilang kalau saya harus ke bakso Soni (jalan Wolter Monginsidi)," ungkapnya.

Menurut Bowok menemui Yogi di sana yang kemudian dibawa masuk ke dalam mobilnya. Dia juga mengaku bahwa kondisinya Yogi baik-baik saja.(iwd)