Harianmomentum--Menjelang Pemilihan gubernur (Pilgub) 2018, Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung merangkul kalangan mahasiswa dan pemilih
pemula untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Komisioner KPU Lampung
Divisi Pengembangan Sumber daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat,
Solihin menilai, partisipasi pemilih itu menjadi indikator keberhasilan dalam
pemilih.
“Kita merekrut
agen-agen demokrasi yang tergabung dalam Komunitas Peduli Pemilu,” ujar Solihin
kepada harianmomentum, usai Kursus Pemilu II di kantor KPU Lampung Jalan Gajah
Mada Bandarlampung, Senin (7/8).
Sehingga, dia
melanjutkan, mereka mampu melakukan sosialisasi tentang pemilu, kepada
masyarakat untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada setiap pelaksanaan
pemilu.
Untuk sosialisasi, ia
menambahkan, bisa dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga,
sekolah atau kampus, Organisasi Kesiswawaan (OSIS), serta organisasi-organisasi
kemahasiswaan.
“Jadi bukan hanya
peduli, tetapi juga mampu melakukan sosialisasi tentang pemilu yang bisa
dimulai dari lingkungan terdekatnya,” tuturnya.
Dia menjelaskan, dari
kursus pemilu tersebut, nantinya akan dipilih dua orang perwakilan yang akan
mengikuti kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) di Sentul Jawa Barat, pada 15
sampai 17 Agustus mendatang.
Sehingga, dia
mengharapkan, mereka bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan tambahan tentang
pemilu secara nasional.
“Setelah terbentuknya
komunitas ini, kita akan pilih dua orang yang akan bergabung dengan seluruh
Komunitas Peduli Pemilu se-Indonesia,” jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk
Kursus Pemilu II diikuti oleh 36 orang yang terdiri dari organisasi
kemahasiswaan dari beberapa universitas di Provinsi Lampung.
“Ada juga beberapa
dari Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Negeri di Bandarlampung,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada
Tahap I diikuti oleh 40 orang peserta dari berbagai organisasi kemasyarakatan
dan kepemudaan.
Sementara itu, menurut
perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) Jimmy,
dengan adanya Kursus Pemilu yang digelar oleh KPU, sangat berguna bagi
masyarakat khususnya para mahasiswa.
Karena, dia menilai,
banyak mahasiswa dan pemuda-pemuda yang belum mengerti dan memahami arti penting
dari pelaksanaan Pemilu.
“Melalui kursus ini,
kami para mahasiswa dan pemuda bisa lebih mengenal lagi apa itu pemilu, dan
untuk apa tujuannya,” tutur Jimmy.
Sehingga dia berharap,
melalui komunitas peduli pemilu bisa meningkat angka partisipasi terutama
dikalangan mahasiswa dan pemuda.
“Karena satu suara
yang kita berikan bisa menentukan nasib negeri ini untuk lima tahun ke depan,”
pungkasnya.(adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com