MOMENTUM, Kedondong--Penularan Covid-19 di Kabupaten Pesawaran masih terjadi. Mobilitas ke luar daerah menjadi salah satu sebab paparan virus asal  Wuhan, China tersebut.

Terbaru, dua warga Desa Kertasana, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dinyatakan positif terpapar Covid-19. Keduanya: R (24) ibu rumah tangga dan anaknya yang masih balita RD (4). Keduanya kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Petugas Surveilence Puskesmas Kedondong, Win Trisnawati mengatakan mendapat informasi jika keduanya melakukan perjalanan ke Tangerang pada 14 Januari lalu.

"Setelah pulang, pada 15 Januari dilakukan tes Swab dan hasilnya dinyatakan positif terpapar Covid-19. Sementara dua minggu kemudian keduanya dalam keadaan sakit dengan gejala diantaranya hilang penciuman, bahkan katanya sudah dua minggu lebih mengalami batuk pilek," kata Trisnawati keoada harianmomentum.com, Kamis (28-1-2021).

Dia juga mengatakan, salah satu pasien R  mulai menujukan gejala hilang indra penciuman sejak 7 Januari 2021. Sementara gejala pernapasan seperti sesak nafas dan batuk pilek mulai terasa pada 3 Januari.

Pihaknya sudah menyarankan untuk dirujuk, tapi pasien ingin melakukan isolasi secara mandiri. "Ya kalau memang tidak mau dirujuk kami minta isolasi mandiri, pokoknya kami edukasi bersama keluarganya untuk disiplin dan obat juga sudah kami kasih dari puskesmas gratis semuanya," ujarnya

Kepala Desa Kertasana Irhamsyah membenarkan kabar tersebut. Dua orang yang terpapar positif covid-19 tersebut yaitu ibu dan anak balita yang beberapa waktu lalu pulang dari Tangerang.

"Iya benar kalau info dari orang Puskesmas Kedondong dua orang itu positif terpapar covid - 19, ibunya berinisial R, nama anaknya saya ga tau," kata Irham.

Dia bersama aparatur desa setempat berkoordinasi dengan warga masyarakat, secara gotong-royong memberikan bantuan kepada kedua pasien tersebut.

"Alhamdulillah bantuan dari warga pun berdatangan walaupun alakadarnya, bantuan yang terkumpul tersebut sudah diserahkan pihak keluarga yang terpapar, diantaranya beras 75 kg. Mie instan dan uang senilai 425.000 ribu rupiah," kata Irham. (*)

Laporan: Rifat Arif.

Editor: M Furqon.