Harianmomentum--Gubernur
Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan permasalahan idelogi Pancasila tuntas
sejak 1945. Meskipun demikian, Pancasila adalah ideologi terbuka yang mampu
menyerap perkembangan zaman.
"Pancasila itu hasil
rumusan pada Bapak Bangsa kita dan tentunya sebagai ideologi terbuka memiliki
ketahanan terhadap perkembangan zaman dan situasi yang mampu menyerap
nilai-nilai baik yang berkembang. Pancasila bukan ideologi tertutup. Pemahaman
terhadap Pancasila tidak boleh sempit dan kuno," kata gubernur dalam
sambutan yang dibacakan Sekdaprov Sutono pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian
Pancasila di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Senin (2/10).
Dalam memperingati Hari
Kesaktian Pancasilan, kata gubernur, esensinya adalah bagaimana
mempertahankannya sebagai ideologi bangsa.
"Ini ideologi yang final
dan sebagai anak bangsa, kitalah yang mempertahankannya. Tanpa ideologi
Pancasila, bangsa ini akan pecah," kata Gubernur yang juga alumnus
Lemhanas itu.
Gubernur mengatakan tujuan
upacara Hari Kesaktian Pancasila adalah untuk mengajak seluruh masyarakat
daerah Lampung, khususnya ASN bersatu dan secara terus menerus mengamalkan
Pancasila sebagai ideologi bangsa, sehingga dapat tercipta suasana aman, nyaman
dan tentram di daerah Sai Bumi Ruwa Jurai.
“Masih segar dalam ingatan
kita bahwa Gerakan 30 September 1965 yang dikenal dengan G30S/ PKI mengalami
kegagalan, berkat kesiapsiagaan TNI yang dipimpin Letnan Jenderal Soeharto
sebagai komandan operasi pemulihan keamanan yang dibantu oleh segenap lapisan
masyarakat berhasil menumpas kebiadaban PKI, sehingga negara tetap tegak dan
berdiri di atas dasar Pancasila yang menjadi falsafah bangsa Indonesia.
Bertolak dari peristiwa tersebut, pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari
Kesaktian Pancasila," kata gubernur. (rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com