Jelang Lebaran 2018, Pedagang Mulai Pasok Komoditas Nanas di Pringsewu

Tanggal 05 Jun 2018 - Laporan - 1427 Views
Ilustrasi. Buah Nanas di Pasar Sarinongko, Terminal Pringsewu./Sulis

Harianmomentum.com--Menjelang u Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018 Mesehi, komoditi buah nanas mulai membanjiri sejumlah pasar di Kabupaten Pringsewu. Salah satunya Pasar Sarinongko di kawasan Terminal Pringsewu.

 

Buah yang menjadi bahan utama pembuatan selai dan beragam kue itu, sudah mulai dipasok para pedagang sejak awal puasa Ramadan.Sebagian besar, buah nanas itu dipasok oleh pedagang grosir dari perkebunan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah

 

Pada  awal pada bulan puasa hanya terlihat beberapa lapak penjual nanas. Semakin dekat , dengan Hari Raya Idul Fitri, lapak pedagang penjual nanas pun semakin banyak di Pasar Sarinongko dan pasar-pasar lain di Kabupaten Pringsewu.

  

Para pedagang menjual nanas dengan harga bervariasi, mulai dari  Rp4 ribu hingg Rp7.500 per buah, tergantung besar kecil ukuran.

 

"Ya mas pada awal puasa kemarin, saya buka lapak dan hanya mengirim semobil dulu saja, karena biasanya belum ramai pembeli. Tapi sekarang pasokan kita tambah," kata Samijo (49) pedagang nanas di Pasar Sarinongko pada harianmomentum.com, Selasa (5/6/2018).

 

Para pedagang di Pasar Sarinongko menjual nanas dengan sistem a grosir atau borongan. Kemudian oleh pembeli, nanas tersebut dijual kembali dengan sistem eceran.

 

"Sebenarnya kami hanya melayani grosiran atau borongan saja, tetapi jika ada yang ingin beli eceran ya kami layani juga.  Harganya sama dengan harga eceren," jelas Samijo yang mengaku sudah sepuluh tahun menggeluti profesi sebagai  pedagang nanas di Pasar Sarinongko.

 

Menurut dia, biasanya para pembeli mulai ramai pada pertengahan puasa. “Selain pedagang eceran, para pembeli juga berasal dari masyarakat umum, untuk dibuat selai atau campuran es buah.

 

"Apalagi seminggu menjelang lebaran, kami juga sering kewalahan karena banyaknya permintaan baik dari pedagang grosir, borongan maupun masyarakat yang sengaja ingin membuat sale,"  ungkapnya.

 

Lelaki setengah baya itu menuturkan, biasanya satu pekan menjelang lebaran, stok nanas di pengepul sekitar perkebunan  sudah  habis.

 

"Jika kami sudah tidak kebagian barang lagi, ya terpakasa istirahat sambil menghabiskan dagangnnya yang masih tersisa sedikit," jelasnya.

 

Samijo mengatakan, dari hasil berdangang nanas musiman tersebut, dia bisa meraup keuntungan rata-rata Rp15juga  hingga Rp20juta.   

                                     

Hal senada dikatakan Mahmudi (40) warga Lampung Tengah yang  juga pedagang buah nanas  musiman di Pasar Sarinongko.

 

"Yang jelas tergantung biaya operasionalnya. Kalau pengeluaran operasionalnya sedikit, berarti untungya akan besar juga. Alhamdulillah kalau Rp20 juta pasti dapat untung dalam sebulan berdagang nanas," akunya.

    

Terpisah,  Warti (32) warga Pringsewu Utara mengatakan, sengaja membeli  nanas untuk bahan membuat kue lebaran  yang akan kembali dijual.

 

“Sejak awal puasa, saya sudah beli nanas  dua ratus sampai 300 buah, untuk bahan buat kue lebaran. Terus kuenya saya jual lagi ke masyarakat,”  kata Warti.

 (lis)

 

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Sheraton Lampung Hadirkan Konsep 'All Inclusi ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sheraton Lampung Hotel merupakan satu-sa ...


50 Pembatik Lampung Mengikuti Sertifikasi Kom ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sebanyak 50 orang pembatik mengikuti Ser ...


Dukung Transisi Energi, Pertagas Jalin Kerja ...

MOMENTUM, Jakarta -- PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina ...


Paca Idulfitri, PLN Nusantara Power Pastikan ...

MOMENTUM, Tarahan -- PLN Nusantara Power (PLN NP) memastikan selu ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com