12 Negara akan Studi Banding ke Pringsewu

Tanggal 31 Jul 2018 - Laporan - 772 Views
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi melakukan teleconference dengan Dirjen Kesehatan Masyarakat , Kementerian Kesehatan

Harianmomentum.com--Kabupaten Pringsewu dalam waktu dekat akan menerima kunjungan perwakilan 12 negara. Kunjungan itu untuk studi banding tentang penerapan program Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai persyaratan pendaftaraan calon siswa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Kirana Pritasari, melalui sarana teknologi teleconference.

Teleconference antara Wabup Pringsewu dan Dirjen Kesehatan Masaryakat itu merupakan bagian dari acara pucak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 yang diglera di halaman PAUD Latifa I, Pekon/Desa Fajaragung, Kecmatan Pringsewu, Selasa (31/07/2018).

"Tim dari 12 negara itu akan mengunjungi Pekon Fajaragung pada tanggal 2 sampai 17 September 2018. Mereka akan mempelajari penerapan program Buku Kesehatan Ibu dan Anak," kata wabup pada Dirjen Kesehatan Masyarakat. 

Tim 12 negara itu, diantaranya: Jepang, Philipina, Banglades dan Singapura.

Selain dengan jajaran Pemkab Pringsewu, teleconference  itu juga dilakukan Dirjen Kesehatan Masyarakat dengan tiga jajaran pemerintah daerah lainya di Indonesia: Kabupaten Bone, Jogyakarta dan Kalimatan Selatan.

Menurut wabup, selain program Buku KIA,  Pemkab Pringsewu juga telah membentuk peraturan bupati yang mengatur tentang ASI eksklusif, Inisiasi Menyusu dini dan Ruang Laktasi.

Terkait hal tersebut Dirjem Kesehatan Masyarakat meminta seluruh pemerintah daerah terus melakukan  upaya pemberdayaan,serta peningkatan kesehatan ibu dan anak.

"Jangan dibiarkan anak main sendiri, sementara ibunya sibuk dengan facebook dan WA atau lainnya. Sebab untuk mencapai tumbuh kembang anak dibutuhkan pola asuh, pola asah dan Asih yang tepat. Itu merupakan tanggung jawab kita semua," kata dr. Kirana.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi  menjelaskan, Buku KIA mempunyai muatan kearifan lokal, seperti: laporan penimbangan bayi secara rutin, dan data deteksi kondisi balita.

"Bahkan pada Buku KIA sudah didesign untuk membuat akte kalihran. Buku ini juga bisa jadi kado pernikahan, untukmengetahui kondisi kesehatan masyarakat khususnya calon pengantin," terangnya. (lis)



Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Kasus DBD di Metro Meningkat Drastis ...

MOMENTUM, Metro--Jumlah kasus penularan penyakit deman berdarah d ...


Di Lampung Utara: 798 Orang Terjangkit Demam ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Penderita demam berdarah atau DBD di Kabupa ...


Dinkes Mesuji Catat 100 Kasus DBD ...

MOENTUM, Mesuji--Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji mencatata selam ...


Donor di PTPN I Regional 7 Bantu Atasi Defisi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Lampung men ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com