PT KAI Akan Maksimalkan Pengelolaan Aset

Tanggal 29 Agu 2018 - Laporan - 992 Views
Deputi Kepala PT KAI Divre IV Tanjungkarang Asdo Artriviyanto, mengunjungi aset perusahaan yang berada di daerah Srengsem Panjang, kemarin.// Ira

Harianmomentum.com--PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang Lampung akan memaksimalkan pengelolaan asetnya.

 

Salah satunya, membangun tempat pengembangan angkutan batubara di daerah Srengsem, Panjang, Bandarlampung.

 

Hal itu dikatakan Deputi Kepala PT KAI Divre IV Tanjungkarang Asdo Artriviyanto, saat mengunjungi aset PT KAI yang berada di daerah Srengsem Panjang, kemarin. 

 

Menurut dia, lahan PT KAI seluas 27.745 meter persegi itu merupakan hasil tukar guling dengan aset PT Pelindo pada tahun 1971.

 

Seiring bergantinya waktu, lahan yang dilengkapi dengan bangunan tua yang menjorook ke laut itu kini telah terbengkalai.

 

“Sudah puluhan tahun aset ini tidak difungsikan sebagaimana mestinya,” jelas Asdo.

 

Terakhir, kata Asdo, sejumlah gedung di lokasi ini pernah berfungsi sebagai lokasi pusat pendidikan dan latihan (pusdiklat) bagi pegawai PT KAI. Namun perlahan, pusdiklat ini pun ditinggalkan.

 

“Ini dulunya pusat pendidikan karena waktu itu Lampung bagian PT KAI Divre III Palembang, disini Sub divre. Tapi sekarang tidak digunakan lagi,” kata dia.

 

Dijelaskannya, dulu pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang sangat ramai digunakan untuk angkutan barang (kargo). Sementara untuk angkutan orang kebanyakan ke Pelabuhan Panjang.


“Dulu dari Merak langsung ke sini, tapi untuk kapal kargo. Kalau kapal penumpang kesana (Panjang) karena terintegrasi dengan kereta api. Sampai sekarang kan masih ada stasiunnya di Pelabuhan Panjang, relnya juga masih ada,” jelas Asdo.


Manager Humas PT KAI Tanjung Karang Sapto Hartoyo menambahkan, pihaknya berencana akan kembali mengelola aset yang terbengkalai ini. 


Lokasi ini direncanakan jadi tempat pengembangan angkutan PT KAI. Namun Sapto belum merinci seperti apa peruntukannya.


“Ini akan kita kembangkan lagi. Kemungkinan untuk angkutan batubara. Aset ini memang ditukar guling sudah lama sekali tahun 1971 lalu,” pungkasnya.


Berdasarkan pantauan, di lokasi itu sejumlah bangunan tampak tak terawat. Gedungnya sudah rusak parah, seperti bagian dinding dan atap yang lapuk dan jebol termakan usia. 


Sayangnya, lokasi yang terbilang strategis ini tertutup untuk umum. Tak digunakan untuk keperluan operasional PT KAI ataupun disulap jadi lokasi wisata yang dapat dimanfaatkan warga sekitar Panjang. (ira/ap)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Rejosari Alokasikan DD Rp122 Juta untuk Rehab ...

MOMENTUM, Pringewu--Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu, Kabupaten ...


Febrizal Levi Ditunjuk Jadi Pj Bupati Mesuji, ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Penjabat (Pj) Bupati Mesuji dan Tulangba ...


Pemprov Lampung Silaturahmi dengan Pangdam II ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Pemerintah Provinsi Lampung menggelar ...


Transaksi e-Katalog di Lampung Tembus Rp826,7 ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Jumlah transaksi katalog elektronik (e-k ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com