Harianmomentum.com--Roda pemerintahan di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) pincang. Sejak beberapa bulan terakhir, wakil bupati dan sekretaris daerahnya tidak pernah masuk kerja lagi.

Kondisi itu diungkapkan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara usai menijau kondisi keuangan daerah di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Lampura, Selasa pagi (18/9/18).

Agung mengakui, tidak aktifnya kedua pejabat utama itu membuat jalannya pemerintahan pincang. Dampaknya, seluruh tugas dan tanggungjawab pemerintahan harus diselesaikan sendiri.

Wakil Bupati Sri Widodo dan Sekda Samsir, menurut dia, tidak masuk kerja sesuai jabatannya sejak Agung aktif kembali sebagai bupati setelah cuti mengikuti pemilihan bupati dan wakil bupati beberapa waktu silam hingga saat ini.

"Tidak aktifnya mereka sudah barang tentu mengganggu kinerja pemerintahan. Tapi saya ulangi lagi, kalo saya siap sigle parent untuk menghidupi masyarakat Lampung Utara," katanya.

Kunjungannya ke BPKAD, kata Agung, untuk bertemu Plt. Kepala BPKAD guna membahas kondisi keuangan, berapa besar keuangan yang ada, bagaimana pengajuan APBD-P dan  APBD murni tahun depan. 

"Saya pingin tahu lamgsung karena wakil bupati dan sekda mungkin masih ada kepentingan lain jadi tidak bisa terlalu diandalkan untuk urusan ini. Dikatakan pincang ya tentu pincang," ujarnya.

Informasi yang diperoleh harianmomentum.com, kedua pejabat tinggi di Pemkab Lampura (Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah) tidak pernah aktif lagi melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Kedatangan mereka di sekretariat pemkab Lampura hanya sesekali saja.  

Isue yang berkembang, hubungan ketiga pejabat itu tidak harmonis. Bahkan, Samsir dikabarkan mengundurkan diri setelah surat pengunduran diri dan hendak pindah tugas ke Provinsi Lampung hingga kini belum diproses. (ysn).