Harianmomentum--Kontraversi pembangunan
Tugu Pengantin di Jalan Pahlawan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura)
terus berlanjut. Setelah proses perencanaan yang sempat dikritik warga, kali
ini hasil pembangunan tugu tersebut menuai protes keras .
Protes bernada cemooh,
bahkan hujatan atas hasil pembangunan tugu yang katanya akan menjadi salah satu
icon Kabupaten Lampura itu semakin ramai dilontarkan elemen masyarakat. Sebagain
besar warga menilai hasil pembangunan tugu pengantin itu sangat buruk dan
tidak pantas dijadikan icon kabupaten.
Bukan hanya masyarakat
umum, protes atas hasil pembangunan tugu itu juga disampaikan kalangan
politisi. Anggota DPRD Provinsi Lampung, asal kabupaten setempat Nerozely Agung
Putra Kunang mengatakan hasil pembangunan tugu pengantin tersebut semerawut dan
secara tidak langsung mencoreng adat masyarakat Lampung setempat.
"?Patung
pengantin itu kenapa laju jelek bener, melihat muka laju begitu dan pakaiannya,
celananya yang menggantung seperti itu," kata Nero usai mengembalikan
berkas pendaftaran penjaringan bakal calon bupati di Sekretariat DPC PDIP
setempat, Jumat (2/6).
?Dia melanjutkan,
hasil pembangunan tugu tersebut bukan saja sangat buruk, penggunaan dan
penempatan perlengkapan pakaian adat Lampung pada patung pengantin itu pun
terkesan asal-asal. "Kalau menurut saya ini suatu penghinaan bagi
masyarakat adat Lampung Utara," ujarnya.
Untuk itu, dia
mendesak pemkab setempat segera melakukan perbaikan atas hasil pembangunan tugu
pengantin itu. "Minimal patung itu digantilah, biar enak
dilihat," tegasnya.(Ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com