Program Kebun Agro Wisata Gagal, DPRD Tubaba Segera Panggil Distan

Tanggal 05 Jun 2017 - Laporan - 1074 Views
Wakil Ketua I DPRD Tubaba Yantoni (kiri).

Harianmomentum--DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dalam waktu dekat akan memanggil dinas pertanian setempat, terkait kegagalan program kebun buah agro . Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua I DPRD Tubaba Yantoni, Senin (5/6).

 

Yantoni menyayangkan ketidakberhasilan program tersebut. Menurut dia, seharusnya program tersebut tidak boleh gagal, terutama untuk pengembangan  budidaya tanaman buah naga.

 

”Tanaman buah naga itukan, paling mudah tumbuh. Di atas batu saja bisa hidup. Jadi kalau tanaman itu sampai mati, berarti perawatannya gak beres," kata Yantoni.

 

Dia melanjutkan, secepatnya akan turun ke lapangan meninjau lokasi pelaksanaan program kebun buah tersebut. “Ini akan kita evaluasi, kita akan turun ke lapangan dan panggil dinas pertanian untuk mempertanyakan kegagalan program tersebut,“ tegasnya.


Menurut Yantoni, jika memang program pengembangan tanaman buah argo wisata itu tidak bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah, lebih baik dihentikan.

 

“Dari pada terkesan pemborosan anggaran,lebih baik kita tutup saja program tersebut,” ujarnya.

 

Sebelumnya diberitakan, program pengembangan kebun buah agro wisata yang dilaksanakan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tubaba tidak membuahkan hasil. Padahal, program tersebut diproyeksi membentuk sentra produksi usaha agribisnis buah yang terintegrasi. Lokasi pelaksanaanya di Taman Agro Wisata kabupaten setempat.


Program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2016 yang menghabiskan dana APBD Rp284 juta ditambah Rp20 juta dari APBD Perubahan.

 

Fokus pelaksanaanya pada pengembangan budidaya tanam buah: manggis, jeruk, durian, alpukat, melon, buah naga, nangka, nenas, pepaya, pisang. Kemudian: salak, srikaya, jambu biji, sawo dan sukun.


Salah satu pekerja  di taman Agro Bisnis Tubaba mengatakan banyak komoditas tanamam buah yang mati sebelum dipanen. "Banyak yang mati. Salah satunya tanaman buah naga mati ini," kata pekerja yang tidak mau disebutkan namanya.

 
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura setempat Sutrisno mengatakan sudah menggunakan seluruh anggaran yang dialokasikan sesuai peruntukan.

 

"Itukan nama kegiatannya saja, gak mesti harus samakan.Lagi pula semua anggaran dana itu untuk pemeliharaan dan gajih honor dan pengawas kebunnya. Ada lima pekerja di kebun agro wisata itu termasuk pengwas. Untuk pekerja kebun honornya Rp750 ribu. Sedangkan pengawas Rp1,5 juta,“ kata Sutrisno baru-baru ini

 

Pantuan di lokasi kebun Agro Wisata Tubaba terkesan tidak terurus. Selain banyak tanaman buah yang mati, rumput liar juga  memenuhi areal tanaman buah di kebun agro wisata itu. (frk)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pemprov Lampung Silaturahmi dengan Pangdam II ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Pemerintah Provinsi Lampung menggelar ...


Transaksi e-Katalog di Lampung Tembus Rp826,7 ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Jumlah transaksi katalog elektronik (e-k ...


Penjabat Bupati Pringsewu Berkunjung ke Rumah ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Penjabat Bupati Pringsewu, Marindo Kurniaw ...


Baturaja Bangun Sejumlah Infrastruktur dengan ...

MOMENTUM, Kotabumi--Pemerintah Desa Baturaja Kecamatan Sungkai Ut ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com