Harianmomentum.com--Sudah lima tahun ini sejak 2014-2018, Kota Metro `puasa` dalam ajang penganugrahan Piala Adipura. Padahal, pada 2010 hingga 2013, kota ini secara berturut-turut mendapatkan piala Adipura.
Absennya Kota Metro pada Penghargaan di bidang lingkungan tersebut, ditanggapi serius oleh jajaran DPRD setempat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Metro, Zas Dianur Wahid, mengungkapkan, banyak faktor menyebabkan gagalnya Kota Metro meraih Adipura selama lima tahun belakangan ini.
"Saat ini Kota Metro belum memiliki etalase kota yang dapat dibanggakan untuk mendapatkan Adipura. Dan ini harus menjadi menjadi perhatian Pemerintah Kota Metro dalam pengelolaan lingkungan," kata Zas, pada Harianmomentum.com, Rabu (23-1-2019).
Menurutnya, penataan pasar juga menjadi faktor dalam penilaian Adipura.
"Penataan pedagang kaki lima yang carut-marut, dan hingga kini belum terselesaikan. Nah, permasalahan ini sangat berpengaruh. Jadi harus ada penanganan serius dan tegas dari pemkot," ujarnya.
Dia juga mengatakan, sistem drainase kota yang buruk juga menjadi permasalahan yang hingga saat ini belum teratasi.
Selain itu, pengelolaan sampah perkotaan yang kerap menimbulkan keluhan warga juga belum diterapkan secara optimal.
"Rendahnya kesadaran masyarakat berkenaan sampah perkotaan ini juga menjadi penghambat untuk mendapatkan Adipura. Jadi, semua stack holder yang terkait duduk bersama. Merangkul masyarakat Kota Metro untuk mengatasi semua permasalahan soal lingkungan," imbuhnya.(pie).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com