Harianmomentum.com--Badan Pemengan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno geram, tatkala mendengar kabar suara pasangan calon (paslon) 02 sempat hilang di wilayah Pesisir Barat (Pesibar).

BPN menegaskan agar kesalahan input data perolehan suara capres-cawapres yang sempat terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 02, Pekon Balaikencana, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesibar tak terulang lagi.

Jika tidak, BPN tak segan memidanakan penyelenggara Pemilihan Pemum (Pemilu) 2019 yang merubah perolehan suara capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu dikatakan oleh Hendarsam Marantoko, selaku Wakil Sekretaris Direktorat Advokasi BPN Prabowo-Sandi saat dimintai tanggapannya pada Senin (22-4-2019).

“Kita dari advokasi pemenangan nasional akan mengambil langkah hukum kalau masalah seperti ini terus berlanjut. Jadi jangan ada yang merubah perolehan suara jika tidak mau dipidanakan,” kata Hendarsam.

Menurut dia, maslah tersebut tak bisa dibiarkan, sebab sangat merugikan. “Kalau salah input mengapa ya selalu suara paslon 02 yang berkurang, termasuk yang di Pesisir Barat ini juga kan, katanya salah input, ujungnya suara 02 hilang,” katanya.

Hendarsam bersyukur, masalah tersebut dapat segera terungkap. “Jika tidak, ya lewat suara 02, hilang. Untung saja ketahuan,” jelasnya.

Dalam masalah tersebut, Hendarsam menduga ada upaya yang terstruktur dan sistematis. “Ibaratnya maling, ada yang ketahuan ada yang tidak. Ketahuan dibalikin dengan berbagai alasan, kalau tidak ya wasalam, hilang suara,” tuturnya.

Kata dia, masalah semacam itu tidak hanya terjadi di Pesisir Barat, melainkan di beberapa wilayah lain.

“Kita masih terus mengumpulkan data-data. Sampai saat ini sudah banyak laporan terkait hilangnya suara 02,” sebutnya.

Terpisah, Ketua KPU Pesibar Yulisman mengatakan, saat ini kesalahan input data tersebut telah diperbaiki.

“Itu kesalahan dari KPPS nya. Kalau di KPU tinggal input data saja. Tapi sekarang sudah kita perbaiki,” kata dia saat dikonfirmasi harianmomentum.com, Selasa (22-4).

Untuk mencegah terulangnya masalah serupa, KPU setempat telah mengimbau seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam melakukan penginputan data perolehan suara Pemilu 2019.

“Selain itu kita akan lebih mengawasi setiap input data, mulai dari TPS hingga PPK termasuk input data di KPU Pesibar,” terangnya.

Sebelumnya, kesalahan input data perolehan suara TPS 2, Pekon Balaikencana, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menyebabkan suara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sempat hilang. 

Pada Sabtu (20-4) lalu sekitar pukul 13.00 WIB, suara Prabowo-Sandi yang terinput di situs real count KPU pemilu2019.kpu.go.id terdata 0. Sementara pasangan capres 01 Joko Widodo-Maruf Amin mendapat 185 suara.

Padahal, berdasarkan form C1 yang ditanda tangani pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat 80 suara. 

Sementara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 105 suara. Kemudian ada empat suara tidak sah.

Ketua KPPS TPS 2, Pekon Balaikencana, Jon Riadi mengakui  telah terjadi kesalahan dalam pengisian data jumlah suara  ke dalam formulir C1 cepat. ”Saya minta maaf atas kesalahan ini.  Anak buah saya yang bikin. Mungkin karena mereka mengantuk,” kata dia.

Jon mengatakan, kesalahan itu sudah diperbaiki dan sudah diplenokan di tingkat PPK. “Jadi yang benar perolehan suara pasangan nomor urut 01 adalah 80 suara dan pasangan 02 jumlahnya 105 suara,” sebutnya.(asn/acw)