Harianmomentum.com--Untuk kedua kalinya, paguyuban masyarakat Orang Krui OKe menyelenggarakan pembagian takjil gratis (penganan berbuka puasa). 

Pembagian takjil gratis untuk pengendara tersebut berlangsung di kawasan Tugu Tuhuk, Pasar Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Jumat petang (17-5-2019).

Ade Munandar koordinator kegiatan tersebut mengatakan pembagian takjil gratis itu merupakan bentuk kepedulian paguyuban Orang Krui Oke kepada sesama, khususnya kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

"Ini bentuk kepedulian kami, untuk saling berbagi kepada sesama. Untuk kegiatan ini kita melibatkan lebih dari dua ratus anggota," kata Ade pada harianmomentum.com.

Selain itu, lanjut dia, pembagian takjil itu bagian dari upaya penanaman nilai-nilai luhur dari falsafah hidup masyarakat adat Lampung.

Dia menerangkan, falsafal hidup orang Lampung itu ada lima: Piil Pasenggiri, Bejuluk Buadek, Nemui Nyimah, Nengah Nyampokh dan Sakai Sambayan.

Piil Pesanggiri artinya bahwa orang Lampung punya martabat dan harga diri yang tinggi. Malu untuk berbuat hal yang tidak baik. Bejuluk Buadek: orang Lampung memiliki gelar dan julukan. Karena itu orang Lampung harus bersikap serta bertingkah laku yang baik, sesuai dengan gelar dan julakan yang disandang.

Nemui Nyimah: orang Lampung itu sangat terbuka, santun kepada tamu atau siapa saja yang berhubungan dengan mereka dalam tujuan kebaikan.

Nengah Nyampokh: orang Lampung itu selalu aktif dan peduli dalam pergaulan untuk saling membantu dalam kebaikan dan Sakai Sambayan adalah budaya gotong royong yang melekat kuat dalam tata nilai kehidupan sosial masyarakat Lampung.

"Pembagian takjil ini adalah bentuk penerapan nilai-nilai Nengah Nyampokh dalam falsafah hidup orang Lampung. Nilai-nilai luhur kearifan lokal ini yang akan kita lestarikan. Salah satunya melalui kegiatan pembagian takjil gratis," terangnya. (asn)