Harianmomentum.com--Buah nanas mulai membanjari Pasar Sarinongko, Kabupaten Pringsewu. Buah "bermahkota" itu didatangkan dari Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Metro.
Nanas biasa diolah menjadi selai untuk isian beragam kue yang biasa disajikan pada Hari Raya Idul Fitri.
"Memang kalau sudah mau dekat lebaran, pasokan nanas dari Lampung Tengah dan Metro semakin banyak. Namanya mau lebaran, banyak yang beli nanas untuk bikin kue," kata Kamsuri pedagang nanas di Pasar Sarinongko, Sabtu (25-5-2019).
Kamsuri dan para pedagang lain di Pasar Sarinongko, menjual nanas dengan sistem borongan, namun tetap melayani pembelian eceran.
"Kalau yang beli borongan, biasanya untuk dijual lagi. Kalau eceran, kita jual Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per buah tergantung ukuran, besar kecilnya," terangnya.
Menurut dia, biasanya omset penjualan nanas akan semakin meningkat, sepekan sebelum lebaran.
"Biasanya seminggu sebelum lebaran, pembeli semakin ramai. Kita sering kewalahan karena banyaknya permintaan," jelasnya.
Kamsuri mengaku bisa meraup keuntungan lebih dari Rp15 juta dari hasil penjualan nanas selama bulan Ramadan.
"Kalau memang ramai, untungnya bisa sampai Rp20 juta. Tapi minimal dapatlah Rp15 juta, dari hasil dagang sebulan," ungkapnya. (lis)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com