Harianmomentum--Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Budidaya mengingatkan
akan ancaman penyakit Tilapia Lake Virus (TiLV). Agar para pembudidaya ikan
meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit TiLV yang mengancam ikan jenis
Tilapia yakni Nila dan Mujair, baik yang dibudidayakan maupun di perairan umum.
Dirjen
Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, sudah banyak negara yang
terjangkit seperti Israel, Ekuador, Mesir, dan Kolombia. Untuk di kawasan Asia
Tenggara baru Thailand yang dilaporkan telah dijangkiti TiLV.
"KKP
terus memonitor dan mencermati perkembangan penyebaran penyakit TiLV yang sudah
mulai mendekat ke Indonesia. Berbagai langkah pencegahan telah dilakukan oleh
pemerintah," ujar Slamet dalam keterangannya, Senin (3/7).
Dia
menjelaskan, langkah-langkah yang perlu diambil diantaranya melakukan
pengetatan terhadap impor induk, calon induk maupun benih ikan Tilapia dari
luar negeri, khususnya dari negara-negara yang sudah terjangkit TiLV.
Kedua,
mengingatkan dan terus mendorong para pembudidaya agar menerapkan
prinsip-prinsip cara pembenihan maupun cara budidaya ikan yang baik dengan
disiplin dan ketat. Ketiga, meminta seluruh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup
Ditjen Perikanan
Budidaya
dan Dinas Perikanan provinsi/kabupaten/kota melakukan surveilan serta
monitoring penyakit TiLV.
"Keempat,
untuk sementara tidak melakukan kegiatan penebaran benih Tilapia di perairan
umum," tambah Slamet.
Penyakit
TiLV sendiri pertama kali dilaporkan menyerang ikan jenis Tilapia di Danau
Kinneret (perairan Galilee) dan ikan budidaya di Israel pada 2009. Beberapa
tahun kemudian dilaporkan ikan Tilapia di Ekuador juga mengalami kematian
massal dan diketahui ikan-ikan tersebut telah terjangkit TiLV. Penyakit yang
disebabkan serangan Orthomyxo-likevirus diketahui menyebabkan kerusakan otak,
sistem syaraf, dan hati ikan. (wah/RMOL)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com