Harianmomentum--Persoalan alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten
Tanggamus terus menurun. Saat ini angka alih fungsi lahan hanya mencapai
15 persen dari total luas lahan pertanian baku 23.080 hektare di
kabupaten setempat.
Sekretaris Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kabupaten Tanggamus Djoko
Prabowo mengatakan dari 20 kecamatan di kabupaten setempat, angka alih fungsi
lahan pertanian tertinggi ada di Kecamatan Talangpadang.
“Alih fungsi lahan
pertanian di Kecamatan Talangpadang memang yang tertinggi. Persentasenya
mencapai 6 persen,” kata Djoko, Selasa (4/7).
Selain Talangpadang,
beberapa kecamatan juga masuk kategori tinggi dalam masalah alih fungsi lahan
pertanian. “Untuk Kecamatan Pugung, Gunungalip, Gisting, Kotaagung dan
Kecamatan Wonosobo, tingkat alih fungsi lahan pertanianya ada di kisaran
empat persen. Kecamatan lainnya hanya dianggka nol koma sekian persen,”
terangnya.
Menurut dia,
kebanyakan lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan non komodite
itu, lokasinya berada di dekat jalan nasional.
Dia menjelaskan, pada
masing-masing kecamatan ada luasan lahan pertanian cadangan yang sifatnya tidak
bisa diganggu gugat dengan persentase 20 persen dari luasan distrik
masing-masing kecamatan.
“Kalau dibanding
dengan Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran, angka alih fungsi lahan pertanian di
Tanggamus terbilang rendah,“ ungkapnya.
Untuk mencegah semakin
meluasnya alih fungsi lahan pertanian, Pemkab Tanggamus sudah membuat Peraturan
Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang membatasi alih
fungsi lahan pertanian.
"Sudah dibuatkan
Perda LP2B. Perda ini mengatur untuk menekan alih fungsi lahan pertanian non
komoditi. Jadi masyarakat atau pengusaha, tidak bisa lagi seenaknya menyulap
lahan pertanian menjadi bangunan rumah, pertokoan dan sebagainya,“ terangnya.
DPTPH Tanggamus juga secara kontinya melaksanakan kegiatan survey luas baku sawah dan pengukuran menggunakan Global Positioning System (GPS). Kegiatan tersebut bertujuan mengetahui secara pasti besaran luas lahan pertanian yang ada.(rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com