MOMENTUM, Menggala--Bupati Hj Winarti SE MH mengatakan berupaya untuk mewujudkan Tulangbawang menjadi kabupaten layak anak.
Hal itu disampaikan bupati saat membuka acara penguatan Klaster III dan Klaster IV, Kelana dan Dekela, khusus kepala OPD di lingkungan Pemkab Tulangbawang, Kamis (26-9-2019).
"Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara," kata Bupati Winarti.
Agar kelak mampu bertanggung jawab dalam keberlangsungan bangsa dan negara, setiap anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan maupun diskriminasi.
"Anak layak mendapatkan hak-hak dasar mereka. Pemerintah, komunitas, sekolah, dan keluarga wajib mengupayakan ruang-ruang terbaik bagi pemenuhan hak-hak dasar ini," jelas Bunda Winarti--biasa dia disapa--.
Terwujudnya sebuah kabupaten layak anak merupakan salah satu tujuan besar pembangunan dan didambakan oleh masyarakat. "Plan International Indonesia pun memiliki visi serupa yaitu sebuah dunia yang memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak dan perempuan," paparnya.
Kabupaten Layak Anak dapat terwujud apabila hak-hak anak dan kewajiban anak dapat terpenuhi.
Ada 24 indikator KLA yang didasarkan pada substansi hak-hak anak yang dikelompokkan kedalam kelembagaan dan 5 (lima) kluster pemenuhan hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak(KHA) yaitu (1) Hak sipil dan kebebasan;(2) Lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif; (3) Kesehatan dasar dan kesejahteraan; (4) Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya serta; (5) Perlindungan khusus Untuk menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).
Maka, saat ini Kabupaten Tulangbawang melakukan Penguatan di Klaster III dan Klaster IV. Klaster III meliputi kesehatan dasar dan kesejahteraan. Sedangkan, Klaster IV meliputi pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya.
Semua sektor ini harus berbenah, untuk menjadikan Tulangbawang sebagai kabupaten layak anak juga mempromosikan Tulangbawang agar kita bisa lebih dikenal, dan memunculkan ciri khas kita. Tidak ada guna kita juara dimanapun kalo itu hasil pinjam dari daerah lain. "Saya tidak bangga bila kita mendapat penghargaan tetapi bukan asli produk kita," pesan Bunda Winarti.
Dia mengaku bangga bila kita bisa keluar dengan membawa ciri khas Tulangbawang, kita harus dukung supaya dapat mewujudkan kabupaten layak anak. "Demi memberikan jaminan yang berkualitas bagi generasi penerus kita," tutur Bunda Winarti menekankan.(rhm)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com