MOMENTUM, Pringsewu--Program bagaimana cara pengentasan kemiskinan menjadi pembahasan dalam Coffee Morning Pemerintah Kabupaten Pringsewu di Tempat Singgah (Reast Area) KM 37 Pekon Wates, Kecamatan Gadingrejo, Selasa (29-10-2019).
Di depan jajarannya, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi mengatakan, pembahasan masalah tersebut, merupakan tindaklanjut setelah mengikuti rapat bersama Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim di Bandarlampung.
"Ke depan, data kemiskinan bukan lagi berdasarkan nama maupun kartu keluarga (KK), tetapi berdasarkan NIK (nomor induk kependudukan) yang di keluarkan Disdukcapil setempat," jelas Fauzi.
Selain itu, pengentasan kemiskinan juga bisa melalui jalur pendidikan berupa pemberian beasiswa kepada siswa tidak mampu, namun harus benar-benar terprogram. Seperti jika di Universita Terbuka (UT) itu ada bidik misi.
"Berdasarkan informasi yang didapat, di pihak Pemprov Lampung juga masih menerima usulan-usulan dari kabupaten," ungkapnya.
Selain itu, Wabup juga meminta agar dibuat call center terpadu untuk menampung dan menerima melaporkan berbagai permasalahan, bukan hanya pada satu bidang.
Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat yang memang. "Jadi jika ada warga yang menghubungi call center terpadu dan melaporkan ada sesuatu permasalahan, bisa segera diatasi oleh dinas terkait sesuai tupoksinya," katanya.
Terkait kemandirian pangan, Fauzi meminta ASN terlebih dulu memberikan contoh. "Misal di setiap kantor OPD, pada halamannya dapat ditanami berbagai jenis sayuran ataupun buah-buahan," imbuhnya.
Pada kesempatani tu, Fauzi didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Andi Wijaya dan staf ahli. (lis).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com