Kinerja Kadinkes Pesawaran Dinilai Negatif

Tanggal 16 Jul 2017 - Laporan - 976 Views
Hasil proyek pembangunan sumur bor yang dilaksanakan Dinkes Pesawaran ii tidak dapat dimanfaatkan masyarakat. Foto: Nizar

Harianmomentum--Kinerja Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten  Pesawaran Harun Tri Joko mendapat peniliain negatif dari tokoh masyarakat kabupaten setempat Mulaim Taher.

 

Mualim meniliai, Harun Tri  Joko tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik sebagai Kepala Dinkes Pesawaran. Peniliain tersebut disampaikan Mualim menyusul mencuatnya kasus hasil proyek pembangunan sumur bor di empat desa yang tidak dapat dimanfaatkan masyarakat.

 

“Seharusnya pelaksanaan proyek tersebut itu diserahkan kepada ahlinya. Jangan asal tunjuk ke rekanan. Tetapi kalau memang diberikan kepada rekanan, dilihat dulu rekam jejak rekanan tersebut, bagus atau tidak kerjaannya,” kata Mualim, Minggu (16/7).

Mualim yakini, proyek pembangunan sumur bor tersebut dikerjakan sendiri oleh oknum-oknum di dinkes setempat.

"Jangan dikerjakan sendiri, serahkan kepada ahlinya. Hasilnya apa, bangunan sudah dibuat tapi tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya menghambur hamburkan uang saja," terangnya.


Dia juga meminta,  aparat penegak hukum segera turun mengusut tuntas kasus tersebut.

 

"Saya minta  aparat hukum mengusut masalah ini hingga tuntas. Kalau memang ini untuk kemaslahatan umat, bangun dengan sungguh-sungguh. Hangan disalahgunakan. Jangan untuk memperkaya diri sendiri," tegasnya.

Sebelumnya, Komisi IV DPRD Pesawaran juga sudah berjanji akan turun ke lapangan mengusut kasus proyek sumu bor tersebut.

 

"Saya juga sudah banyak membaca di surat kabar, kalau memang sumur bor tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat. Secepatnya kita turun meninjau ke lokasi, “ kata Sekretaris Komisi IV DPRD Pesawaran Aria Guna.

 

Diberitakan sebelumnya, hasil proyek pembangunan empat sumur bor yang dilakukan Diskes Kabupaten Pesawaran tidak dapat dimanfaatkan masyarakat. Padahal, total dana yang digelontorkan untuk membiayai proyek tersebut, mancapai Rp1,3 miliar.

 

Kondisi tersebut membuat masyarakat empat desa yang menjadi lokasi proyek pembangunan sumur bor itu, kecewa.

 

Empat desa yang menjadi lokasi pelaksanaan proyek itu: Desa Sungailangka dan Bernun,  Kecamatan Gedongtataan. Kemudian: Desa Wayharong dan Desa Sukamandi, Kecamatan Waylima.

 

"Pembuatan sumur bor ini, sampai sekarang belum bisa digunakan, karena mesin yang digunakan tidak bisa menyedot air. Jadi nggak bisa memenuhi kebutuhan air bersi warga di sini ," kata Kades Sungailangka, Erwan, Minggu (9/7). (eri/niz)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pemprov Lampung Silaturahmi dengan Pangdam II ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Pemerintah Provinsi Lampung menggelar ...


Transaksi e-Katalog di Lampung Tembus Rp826,7 ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Jumlah transaksi katalog elektronik (e-k ...


Penjabat Bupati Pringsewu Berkunjung ke Rumah ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Penjabat Bupati Pringsewu, Marindo Kurniaw ...


Baturaja Bangun Sejumlah Infrastruktur dengan ...

MOMENTUM, Kotabumi--Pemerintah Desa Baturaja Kecamatan Sungkai Ut ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com