Harianmomentum--Kinerja Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Pesawaran Harun Tri Joko mendapat peniliain negatif dari tokoh masyarakat
kabupaten setempat Mulaim Taher.
Mualim meniliai, Harun
Tri Joko tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik sebagai Kepala Dinkes
Pesawaran. Peniliain tersebut disampaikan Mualim menyusul mencuatnya kasus
hasil proyek pembangunan sumur bor di empat desa yang tidak dapat dimanfaatkan
masyarakat.
“Seharusnya
pelaksanaan proyek tersebut itu diserahkan kepada ahlinya. Jangan asal tunjuk
ke rekanan. Tetapi kalau memang diberikan kepada rekanan, dilihat dulu rekam
jejak rekanan tersebut, bagus atau tidak kerjaannya,” kata Mualim, Minggu
(16/7).
Mualim yakini, proyek pembangunan sumur bor tersebut dikerjakan sendiri oleh
oknum-oknum di dinkes setempat.
"Jangan dikerjakan sendiri, serahkan kepada ahlinya. Hasilnya apa, bangunan
sudah dibuat tapi tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya menghambur
hamburkan uang saja," terangnya.
Dia juga meminta, aparat penegak hukum segera turun mengusut tuntas kasus
tersebut.
"Saya minta
aparat hukum mengusut masalah ini hingga tuntas. Kalau memang ini untuk
kemaslahatan umat, bangun dengan sungguh-sungguh. Hangan disalahgunakan. Jangan
untuk memperkaya diri sendiri," tegasnya.
Sebelumnya, Komisi IV DPRD Pesawaran juga sudah berjanji akan turun ke lapangan
mengusut kasus proyek sumu bor tersebut.
"Saya juga sudah
banyak membaca di surat kabar, kalau memang sumur bor tersebut tidak dapat
digunakan oleh masyarakat. Secepatnya kita turun meninjau ke lokasi, “ kata
Sekretaris Komisi IV DPRD Pesawaran Aria Guna.
Diberitakan sebelumnya, hasil proyek pembangunan empat sumur bor yang
dilakukan Diskes Kabupaten Pesawaran tidak dapat dimanfaatkan masyarakat.
Padahal, total dana yang digelontorkan untuk membiayai proyek tersebut,
mancapai Rp1,3 miliar.
Kondisi tersebut membuat masyarakat empat desa yang menjadi lokasi proyek
pembangunan sumur bor itu, kecewa.
Empat desa yang menjadi lokasi pelaksanaan proyek itu: Desa Sungailangka
dan Bernun, Kecamatan Gedongtataan. Kemudian: Desa Wayharong dan Desa Sukamandi,
Kecamatan Waylima.
"Pembuatan sumur bor ini, sampai sekarang belum bisa digunakan, karena
mesin yang digunakan tidak bisa menyedot air. Jadi nggak bisa memenuhi
kebutuhan air bersi warga di sini ," kata Kades Sungailangka, Erwan,
Minggu (9/7). (eri/niz)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com