MOMENTUM, Bandarlampung--Sejak bulan Januari hingga akhir Oktober 2019, tercatat terjadi 252 kasus kebakaran di Kota Bandarlampung.

Dari total 252 jumlah kasus tersebut, didominasi kebakaran lahan, 145 kasus. Sisanya 107 kasus adalah jenis kebakaran gedung dan kendaraan.

"Selama periode Januari hingga akhir Oktober, paling banyak terjadi pada bulan September mencapai 75 kasus  kebakaran," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung Suhaimi pada Harianmomentum.com, Jumat (8-11-2019).

Dia melanjutkan, dari 75 kasus kebakaran yang terjadi pada bulan September, 51 kasus diantaranya merupakan kebakaran lahan. 

Dibandingkan bulan September tahun 2018,  jumlah kasus kebakaran lahan itu mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

"Bulan September tahun lalu, hanya terjadi sebelas kasus kebakaran lahan," terangnya.

Faktor cuaca (kemarau) dan kelalaian manusia menjadi penyebab utama terjadinya kasus kebakaran lahan.

"Periode bulan Agustus hingga Oktober itu masa musim kemarau. Jadi sangat rawan terjadi kebakaran lahan akibat kelalaian manusia, yang bisa memicu kebakaran lahan," jelasnya.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian menjaga lingkungan masing-masing dari tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.

"Kita berharap masyarakat lrbih sadar dan peduli menjaga lingkungan. Jangan bakar sampah atau buang puntung rokok sembarangan agar peristiwa kebakaran lahan tidak kembali terulang,"imbaunya. (rft)