Mau Lihat Habitat Kupu-Kupu Langka, Datang ke Taman Gita Persada

Tanggal 19 Nov 2019 - Laporan - 1589 Views
Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Kemiling, Bandarlampung

MOMENTUM, Bandarlampung--Bagi anda warga Bandarlampung yang ingin merasakan sensasi panorama alam dengan suasana sejuk sambil ditemani kupu-kupu yang hinggap di dedaunan dan bunga-bunga, tak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota. Datang saja ke Taman Kupu-kupu Gita Persada, di Jalan Wan Abdurahman, Kecamatan Kemiling. Jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari pusat kota berjuluk tapis berseri itu.

Di taman berkonsep hutan konservasi dan edukasi itu, anda bisa menemukan habitat kupu-kupu dari berbagai jenis. Mulai dari yang langka hingga yang biasa ditemukan di sekitar rumah.  

Martunis pengelola Taman Kupu-Kupu Gita Persada mengatakan, taman seluas lima hektare itu memang sengaja difungsikan sebagai pusat penangkaran kupu-kupu.

Proses pengembangbiakan kupu-kupu di pusat  konservasi dan penangkaran Taman Gita Persada, Kemiling, Bandarlampung 

"Ada 188 jenis kupu-kupu yang kita tangkarkan di sini. Beberapa jenis, di antaranya masuk kategori langka, seperti: troides helena dan chetosia hypsea. Di sini juga kita bangun museum kupu-kupu," kata Martunis pada Harianmomentum.com, Selasa (19-11-2019).

Di meseum Taman Gita Persada, pengunjung bisa mendapatkan informasi dan katalog serta koleksi berbagi jenis kupu-Kupu langka yang sudah sangat jarang dijumpai di alam bebas.

"Taman ini dibangun oleh Yayasan Sahabat Alam berkerjasama dengan PT Pertamina pada tahun 1998," tuturnya.

Koleksi katalog kupu-kupu di museum Taman Gita Persada, Kemiling, Bandarlampung 

Bukan hanya kupu-kupu, pengujung juga bisa merasakan sensasi kesejukan alam pegunungan dengan pohon-pohon besar dan sungai kecil yang mengalir jernih membelah kawasan Taman Kupu-Kupu Gita Persada.

Bagi yang kebetulan sudah berkeluarga, tersedia juga wahana bermain untuk anak-anak, seperti ayunan, rumah bambu, gajebo, rumah di atas pohon  dengan tinggi sekitar 10 meter.

Sayangnya, pihak pengelola (Yayasan Sahabat Alam) kesulitan untuk memenuhi kebutuhan biaya opersional pemeliharaan taman tersebut.

"Untuk biaya operasional kita hanya mengandalkan pemasukan dari retribusi pengunjung. Tapi itu hanya bisa memenuhi 10 sampai 15 persen saja dari kebutuhan untuk operasional taman ini," ungkapnya. (rft)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Ramai Dikunjungi, Rest Area Puncak Sumberjaya ...

MOMENTUM, Sumberjaya -- Rest Area Puncak  Sumberjaya menjadi ...


Retribusi Sandar Kapal Motor di Pasar Tematik ...

MOMENTUM, Lumbokseminung--Ternyata bukan hanya di darat. Jalur ai ...


Retribusi Pengunjung Pasar Tematik Wisata Jel ...

MOMENTUM, Liwa -- Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) men ...


Libur Lebaran 2025, Wisatawan ke Pesawaran Ca ...

MOMENTUM, Gedongtataan--Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pe ...