MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung melakukan antisipasi penyakit saat memasuki musim penghujan.

Salah satu upayanya dengan melakukan fogging (pengasapan) guna mengantisipasi penyakit demam berdarah dangue (DBD).

“Ya kita sudah laksanakan fogging untuk mengantisipasi itu tersebar di 20 kecamatan. Jadi sebelum masyarakat mengadu memang kita lakukan fogging karena itu perintah pak walikota,” ungkap kata Kepala Dinkes Bandarlampung Edwin Rusli, Senin (9-12-2019).

Menurut dia, kasus DBD untuk yang terbaru belum ada, namun berdasarkan data selama Januari hingga sekarang totalnya sekitar 800. “Tapi Alhamdulillah tidak ada yang meninggal. Itu kasusnya positif semua,” terang Edwin.

Ia mengatakan kalau dibandingkan dengan tahun lalu kasusnya mengalami penurunan. “Dulu juga ada yang meninggal satu tapi kalau sekarang Alhamdulillah tidak ada,” jelasnya.

Edwin menyatakan bahwa penurunan kasus tersebut dinilai lantaran kesadaran masyarakat di Bandar Lampung sudah mulai tinggi. “Dengan adanya puskesmas kelurahan siap membantu. Jadi ada apa-apa langsung lapor ke kita dan langsung ditanggapi,” ucapnya.

Selain fogging, pihaknya juga melakukan upaya dengan abatesasi yang diberikan secara gratis kepada masyarakat. “Ya bubuk abate bisa diambil di puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Bandar Lampung,” tuturnya.

Ketika ditanya apakah terdapat wilayah yang dominan pada kasus DBD tersebut? Ia mengatakan kasus DBD bukan berdasarkan wilayah seperti penyakit malaria karena sifatnya merata.

"Selain DBD, penyakit malaria perlu diwaspadai memasuki musim penghujan. Untuk faktor penyebabnya sebenarnya hampir sama dengan DBD," katanya.

Karena itu, ia menyatakan langkah utama untuk mengantisipasi penyakit-penyakit tersebut dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

"Makanya mulai pergantian peralihan musim ini kita sudah mulai melakukan antisipasi tersebut seperti fogging dan lainnya," tuturnya. (red)