Jelang Pilkada, PWI: Jaga Independensi dan Profesionalitas

Tanggal 28 Des 2019 - Laporan - 521 Views
Ketua PWI Pusat Atal S Depari (kanan).

MOMENTUM, Bandarlampung--Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengimbau pers untuk tetap menjaga independensi dan profesionalitas.

Hal itu disampaikan Ketua PWI Pusat Atal S Depari saat merilis catatan akhir tahun, Sabtu (28-12-2019).

Atal menegaskan wartawan dilarang menjadi tim sukses pada pilkada, apalagi bahkan terjun dalam politik praktis.

"Hal ini akan sangat mengganggu independensi media dan kepercayaan publik," ujarnya.

Karena itu, dia mengimbau pers harus bisa menjaga indepedensi dan profesionalismenya dalam pilkada tahun 2020.

"Media harus kembali kepada jatidirinya dan tetap menjaga independensi dan bekerja secara profesional dengan melakukan uji informasi melalui konfirmasi, klarifikasi serta verifikasi," imbaunya.

Menurut Atal, jika mengacu pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, pers terkesan terpecah-belah. Termasuk para pemilih.

"Keterbelahan sebagian pemilih karena hanya dua pasang calon, sedikit banyak juga berdampak pada dunia pers," tuturnya.

Dia menerangkan independensi media banyak dipersoalkan publik. Beberapa media cenderung berpihak pada salah satu kandidat.

"Berita-berita yang disuguhkan cenderung membangun citra positif kandidat tertentu dan merugikan kandidat lainnya," jelasnya.

Tidak hanya itu, profesionalisme pers juga mendapat perhatian serius. Beberapa media kurang hati-hati pada informasi yang berbau hoax atau berita bohong.

Informasi yang bernada hoax langsung disiarkan di media berbasis jurnalistik secara ramai-ramai.

Dia mencontohkan kasus Ratna Sarumpaet, belakangan diketahui adalah hoax.

"Bukannya menghindari, justru turut menyebarluaskannya. Termasuk media arus utama sering kali tidak melakukan prinsip jurnalistik, klarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi," terangnya.

Atal berharap kejadian-kejadian tersebut tidak terulang lagi pada Pilkada serentak 2020. "Media tidak boleh partisan. Media jangan ikut menyebarkan hoax," ucapnya.

Meski demikian, PWI juga mengapresiasi penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.

"Kalangan dunia internasional pun mengakui keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan pemilu secara serentak hanya dalam satu hari itu," tuturnya.

Dia menjelaskan pada Pemilu 2019, angka partisipasi pemilih pada mencapai 81 persen atau sekitar 3,5 persen di atas target yang ditetapkan; 77,5 persen. 

"Ini di atas partisipasi Pemilu sebelumnya pada 2014, tingkat partisipasi pemilih 70 persen untuk Pilpres dan 75 persen untuk Pileg," tuturnya. (red)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Menang Pilkada, Ardito-Koheri Komitmen Realis ...

MOMENTUM, Gunungsugih - Ardito Wijaya dan I Komang Koheri menggel ...


Lawan Kotak Kosong, Parosil-Mad Hasnurin Mena ...

MOMENTUM, Liwa -- Lawan kotak kosong di pilkada 2024, Pasangan Ca ...


Pilwakot Metro, Bambag-Rafieq Umumkan Kemenan ...

MOMENTUM, Metro--Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Metro ...


Banyak TPS Sepi, Diperkirakan Angka Golput Ti ...

MOMENTUM, Bandarlampung-- Partisipasi pemilih yang menggunakan ha ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com