MOMENTUM, Bandarlampung--Dua bakal calon Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Musa Ahmad dan Nessy Kalvia berebut rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Keduanya sama-sama optimistis rekomendasi partai berbasis islami itu akan jatuh kepadanya. 

Musa Ahmad mengatakan, dia telah memaparkan program serta visi dan misinya di hadapan para pengurus DPW PKS.

“Saya sudah menyampaikan segala sesuatunya. Saya punya keyakinan, Insyallah pemikiran, dan visi-misi yang sudah kita sampaikan bisa sejalan dengan PKS dan kedepan bisa bersama-sama membangun Lamteng,” kata Musa.

Hal itu disampaikannya usai fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Lampung, Senin (6-1-2020).

Selain di PKS, Musa pun telah menjajaki beberapa partai politik lainnya. Namun dia menolak jika dikatakan hendak memborong perahu partai politik (parpol).

“Sepanjang rekan-rekan parpol lainnya berfikir sama, untuk kepentingan partai tidak masalah. Tapi kita tidak ada istilah borong partai,” jelasnya.

Saat ditanya soal wakil, menurut Musa dia sudah mantap dengan Ardito Wijaya. “Insyaallah selama ini kita sudah jalan bareng. Mohon doanya. Kecuali memang takdir Allah yang berbeda,” katanya.

Hal senada disampaikan Nessy Kalvia. Istri mantan Bupati Lamteng Mustafa itu pun meyakini bahwa PKS akan menjatuhkan rekomendasi kepadanya. 

Apalagi, saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) di 2018 lalu, PKS menjadi salah satu partai pengusung Mustafa, yang kala itu maju sebagai calon Gubernur Lampung.

“Mungkin kita bisa mengulangi sejarah kebersamaan yang dilalui saat Pilgub lalu. Mudah-mudahan PKS mengusung saya sebagai Bupati perempuan pertama di Lamteng,” harapnya.

Bicara soal wakil, wanita berhijab itu mengatakan bahwa sampai saat ini dia belum mengdeklarasikannya. Jika kelak PKS menyodorkan wakil untuknya, Nessy tak menolaknya.

“Intinya saya siap berdampingan dengan kader PKS. Siapa pun itu. Terpenting PKS sendiri pun siap menyumbangkan suara besar untuk kemenangan ini,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Umum PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengatakan, saat ini tahapan menuju rekomendasi masih dalam proses.

“Proses menuju rekomendasi masih panjang. Saat ini masih PDKT. Masih pendalaman,” kata Mufti.

Bicara soal sosok Musa yang sudah punya wakil, menurut Mufti, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Walau pun PKS sempat berkomitmen akan mengusung calon yang mau menggandeng kader internal.

“Kita tak perlu kagetan, tidak perlu baperan, kita jalan saja dulu. Berkomunikasi. Kita juga sudah mengerti, beliau (Musa) sudah punya bakal calon wakil yang cukup solit,” ungkapnya.

Sebab, sambung dia, wakil dari kader internal tersebut hanyalah salah satu poin yang menjadi penilaian, tapi bukan yang utama. 

“Ini bukan satu satu-satunya. Kalau pun nanti (rekomendasi jatuh) harus tanpa wakil, mungkin ada poin lain yang bisa menutup sisi kekurangan itu,” terangnya.

Sementara saat ditanya terkait sosok Nessy Kalvia yang menyatakan siap bergandengan dengan PKS, Mufti tetap mengatakan saat ini masih dalam proses. 

“Nanti diobrolkan. Saat ini kan kita baru mendengarkan secara langsung. Masih ada waktu, ini masih dalam proses kan,” kata Mufti.

Namun Mufti tak menapik adanya kemungkinan, berpasangannya kader PKS dengan Nessy di Pilbup Lamteng.

“Beliau sudah paham PKS. Kami pun semakin memahami beliau. Nanti kita coba rumuskan yang terbaik. Nanti kan ada rapat khusus untuk pendalaman, baru kita kerucutkan. Kemudian akan kita sampaikan minimal dua pasang atau dua calon ke pusat. Nanti pusat yang merekomendasikannya,” jelasnya.(acw/ap)