MOMENTUM, Bandarlampung--Peluang petahana bakal calon Bupati Lampung Timur (Lamtim) Zaiful Bokhari untuk terpilih kembali cukup besar.
Selain memiliki popularitas tinggi, Zaiful juga hampir sudah dipastikan mendapat dukungan sejumlah partai politik (parpol) untuk mengusungnya maju kembali.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik asal Universitas Lampung Budiono kepada harianmomentum.com, Rabu (15-1-2020).
Menurut Budiono, dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, perahu partai politik (parpol), khususnya Demokrat, PKB, Golkar, dan PAN di pemilihan bupati (Pilbup) kabupaten setempat akan jatuh ke tangannya.
“Untuk saat ini, saya melihat bahwa Pak Zaiful Bokhari masih di atas angin ya. Selain karena Pak Zaiful petahana di Lamtim, dia pun dekat dengan beberapa parpol,” kata Budiono.
Menurut Budiono, Zaiful punya akses ke PKB yang memiliki delapan kursi legislatif. Sebab dia sempat menjadi pasangan Chusnunia (Nunik) di pilbup sebelumnya.
“Sementara kita ketahui bersama bahwa Ibu Nunik yang kini menjadi Wakil Gubernur adalah ketua PKB provinsi,” jelasnya.
Perahu partai Demokrat pun, dengan total perolehan enam kursi legislatif nyaris dipastikan milik Zaiful.
“Dia kader internal Demokrat. Rekomendasi parpolnya sendiri masa jatuh ke tangan orang lain. Sepertinya mustahil. Kecuali memang ada masalah internal,” ucapnya.
Sedangkan, jika berkaca dari pernyataan salah satu pengurus DPP Partai Golkar Azis Sayamsuddin, saat ini perahu Golkar dengan jumlah tujuh kursi juga hampir dipastikan jatuh ke tangan Zaiful.
“Kalau Golkar sih aman yah. Kita ketahui bersama, bagaimana dekatnya beliau dengan Golkar. Bukan hanya dengan kader Golkar Lampung, dengan DPP pun dia dekat,” tuturnya.
Selain itu, PAN dengan satu kursi legislatifnya juga diprediksi membuntuti Zaiful. “Kalau kita berkaca dari Lampung Tengah dan Waykanan (sudah menetapkan rekomendasi), PAN ini cendrung mendukung petahana. Sepertinya di Lamtim pun begitu,” paparnya.
Kalau untuk PKS, sambung dia, mungkin mereka masih berhitung. "Sebab kan PKS prioritas mendukung bakal calon yang mau berpasangan dengan kader internalnya. Tapi kemungkinan itu tetap ada (PKS ke Zaiful),” ungkapnya.
Sementara untuk PDIP yang mengantongi sembilan kursi legislatif (terbanyak di Lamtim), menurut Budiono, sepertinya akan mengusung kader internal sendiri.
“Namun melihat realitas dilapangan, hingga saat ini belum ada kader PDIP yang mencuat ya. Jadi tidak menutup kemungkinan, PDIP bisa menyerahkan perahunya kepada calon lain,” ucapnya.
Untuk Partai Gerindra dengan perolehan enam kursi legislatif, Budiono belum dapat memastikannya. “Kalau Gerindra ini sulit ditebak ya. Walau pun Gerindara dekat dengan salah satu calon, itu belum bisa jadi pegangan,” katanya.
Sedangkan untuk Nasdem dengan total delapan kursi legislatif, hampir dipastikan jatuh ke tangan Yusran Amirullah, salah satu penantang Zaiful di Pilkada Lamtim.
“Pak Yusran ini kan tokoh Partai Nasdem di Lamtim. Jadi sepertinya tidak mungkin kalau Nasdem mau menyerahkan perahunya kepada bakal calon lain,” jelasnya.
Lagi pula, sambung dia, popularitas Yusron cukup tinggi di Lamtim. “Beliau kan selama ini sudah sempat ikut bursa Pilkada Lamtim. Bahkan bukan hanya sekali. Jadi pastinya masyarakat setempat tidak asing dengan beliau,” jelasnya.
Sebelumnya, Zaiful menyatakan bahwa dia tidak ada niat untuk memborong perahu partai politik. “Yang jelas saya ikuti semua mekanisme penjaringan di beberapa partai politik. Mulai dari PDIP, PKS, Golkar, dan PAN. Dengan partai lainnya juga saya sudah buka komunikasi,” terangnya.(acw/ap)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com