MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro berencana membangun tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) baru. TPAS yang ada dinilai tak mampu lagi menampung sampah warga.
Kasi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Metro, Arivanda Jaya mengatakan, TPAS Karangrejo di Kecamatan Metro Utara, tak lagi cukup untuk menampung sampah.
Menurut dia, setiap hari sampah yang masuk ke TPAS Karangrejo sekitar 338 kubik. "Minimal sekitar 338 kubik per hari. Kali kan saja jika setahun sudah berapa kubik sampah yang ditampung di TPAS," katanya kepada pada Harianmomentum.com, Senin (17-2-2020).
Persoalan lain yang dihadapi dalam pengelolaan sampah, kendaraan pengangkut sampah juga terbatas. Akibatnya, sampah yang diangkut sering sampai melebihi bak mobil.
Selain itu, alat kebersihan guna menata sampah yang ada di TPAS Karangrejo, saat ini sangat minim.
"Bisa dikatakan alat kebersihan yang kami miliki minim. Sehingga jadi kendala dalam menata penumpukan sampahnya. Apalagi jika alat beratnya rusak," katanya.
Kondisi TPAS Karangrejo seperti itu sebenarnya karena usianya juga sudah tua. "Usia maksimal TPAS itu sekitar 20 tahun. Nah, kalau TPAS Karangrejo sudah 32 tahun. Jadi sudah overload (kelebihan kapasitas)," ujarnya.
Karena itu, Pemkot Metro berencana membangun TPAS baru untuk menggantikan TPAS Karangrejo. Tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyusun detail desain perencanaan atau master plane Detail Engineering Design (DED) TPAS yang baru.
Master plane DES itu selanjutnya diusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, sebelum diusulkan, lebih dulu dibahas dengan satuan kerja terkait.
Dia berharap, proses penyusunan master plane DED TPAS itu berlangsung lancar sehingga Kota Metro segera memiliki TPAS baru.
"(Penyusunan) master plane paling cepat tiga bulan. Semoga tahun depan bisa terealisasi mengingat lahan TPAS Karangrejo semakin menyempit karena sampah terus berdatangan dan menumpuk," harapnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Supriyono menjelaskan, TPAS seluas 2,7 hektare tersebut, saat ini sudah mulai disesaki sampah yang datang setiap hari.
"Sehari bisa sampai 14 mobil yang masuk ke sini, dan itu setiap hari. Jadi, ya, otomatis lahan yang tersedia semakin menyempit," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, lahan yang masih tersedia di TPAS hanya sekitar 3000 meter persegi.
"Tidak jauh dari lokasi TPAS ini kan ada lahan kosong, luasnya sekitar 7 hektare. Lahan itu yang rencananya akan digunakan sebagai TPAS baru," katanya. (*)
Laporan : Adipati Opie
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com