MOMENTUM, Bandarlampung--Guna melestarikan budaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menggelar Festival Wayang Kulit se-Lampung di Tugu Adipura.
Walikota Herman Hn mengatakan festival itu untuk melestarikan budaya di Provinsi Lampung serta mengenalkan kepada generasi milenial.
"Festival ini supaya budaya kita lebih dikenal oleh masyarakat, baik pada tingkat nasional bahkan internasional," kata Herman saat membuka festival tersebut, Rabu (19-2-2020) malam.
Selain itu, Herman menyebutkan festival itu untuk menyatukan adat budaya masyarakat yang ada di Provinsi Lampung.
"Karena itu, mari kita tetap bersatu dan junjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk memajukan Provinsi Lampung khususnya Kota Bandarlampung," ujarnya.
Selain wayang kulit, Herman akan mengadakan festival kebudayaan tradisional lainnya. "Ke depannya kami akan mengadakan festival campursari dan kuda kepang, serta ogoh-ogoh," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung M Yudhi mengatakan festival tersebut berlangsung dari tanggal 19 hingga 23 Februari.
"Acara ini dilaksanakan selama empat hari yang diselenggarakan dari pagi pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Kemudian malam harinya dimulai pukul 20.00 hingga 24.00," kata Yudhi.
Terkait pendaftaran festival tersebut, Yudhi mengatakan peserta tidak dipungut biaya. "Selain gratis, setiap peserta yang mengikuti festival wayang kulit akan mendapatkan uang pembinaan sejumlah Rp500 ribu dari walikota," ujarnya.
Terpisah, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Lampung Sugeng P Hariyanto berharap festival tersebut juga harus mengutamakan budaya lokal "Pada saat pementasan, wayang menggunakan tapis khas Lampung," kata dia.
Laporan: Vino Wijaya
Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com